Entri Populer

Kamis, 11 Oktober 2012

Tugas PL1


26. PUISI IBRANI
Dalam  Perjanjian  Lama terdapat banyak sekali puisi. Beberapa terjemahan menunjukkan  hal ini dengan mengatur baris-barisnya (TB).
26.1 Ciri-ciri puisi ibrani
a. Kesejajaran
Ciri-ciri khusus puisi ibrani (dan puisi semi lainnya dari masa yang sama) ialah adanya kesejajaran pemikiran. Teks ibrani hanya digunakan satu kata, dan kita mencoba meniru bentuk aslinya sedekat mungkin.
Kesejajaran persamaan
Bentuk kesejajaran ini merupakan bentuk yang paling sederhana, terdiri dari dua bari yang menyatakan hal-hal yang kurang lebih sama.
Kesejajaran pertentangan
Baris kedua mengungkapkan gagasan yang sama tetapi dalam bentuk yang menyangkal atau yang bertentangan
Kesejajaran perlengkapan
Dalam kesejajaran perlengkapan, baris kedua mengembangkan pemikiran dalam baris pertama dan bukan mengulanginya.
Bentuk-bentuk yang lain
“Bentuk berantai” merupakan sejenis kesejajaran persamaan. Jika sebuah baris tidak dapat disesuaikan dengan mantra yang dianggap ada, baris itu sering diubah oleh para ahli kritik naskah.
Bukti-bukti Ugrarit itu tidak mendukung adanya pola-pola irama atau mantra yang teratur (lihat Lasor 1979; 1980).
c. Pasangan kata dan cara-cara lain
Ginsberg (1936: hlm 172) menunjukkan bahwa penyair-penyair Sirai dan Palesrin memiliki kumpulan pasangan kata-kata yang searti yang baku, yang timbul berulang-ulang, biasanya dalam susunan yang sama.
            26.1 Manfaat penelitian puisi untuk penafsiran
Kita harus memperlihatkan seluruh perikop dan meneliti peranan bagian-bagian itu pada keseluruh pemberitaannya.
a.  Analisa
            Misalnya saja, karena seorang anak yang bijak member sukacita kepada ayahnya, sedangkan seorang anak bebal membuat ibunya sedih, lalu kita menyimpulkan, ibu tidak memiliki sukacita karena anaknya bijak atau ayah itu tidak bersedih karena anaknya yang bebal.
b. Mengenal gaya bahasa puisi
 Pada waktu Yesaya berbicara kepada “pemimpin-pemimpin, manusia Sodom” dan rakyat, manusia Gomora (Yes 1;10; lihat di atas), kita tidak boleh melihat arti hafiahnya saja, karena Sodom dan Gomora sudah lama lenyap.
c. Aliterasi, asonansi, paronomasia, onomatope
Asonasi menggunakan suara-suara yang sama atau mirip (bisanya bentuk vocal/huruf hidup) dalam kata-kata. Paronomasia merupakan permainan kata-kata dengan suara yang sama atau mirip tetapi berbeda artinya. Onomatope adalah penggunaan kata-kata yang suaranya mirip dengan atau yang member konsep yang digambarkannya.
d. Berusaha memelihara keindaha pengungkapan
Ahli-ahli berusaha keras mempelajarisebuah ayat, mencoba untuk menentukan kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang menyampaikan arti dengan keindahan yang sana dengan aslinya.


26.3 Kesimpulan
Dalam usaha kita berbicara mengenai Allah , ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu prnyangkalan dan pembandingan.
            Cara penyangkalan memakai bentuk negatif. Pendekatan yang kedua membandingkan Allah dengan sesuatu yang diketahui dalam ruang dan waktu.
Puisi Alkitab memiliki daya tarik universal. Susunan dan kiasannya tidak hilang dalam terjemahan dan berbicara pada “tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” (why 5:9).
            Bahkan Puisi perjanjian Lama bukan hanya sebagai cara mengelan Allah tetapi lebih-lebih merupakan cara memuji Dia yang patut dipuji.

27. KITAB MAZMUR
27.1 Nama
Nama kitab ini dalam LXX adalah Psalmoi. Kata Yunani ( dari kata kerja psallo yang artinya “memetik atau mendentingkan”) mula-mula digunakan untuk permainan alat musik petik atau alat musik itu. Kemudian kata itu menunjukkan nyanyian (psalmos) atau kumpulan nyanyian (psaltenon).
27.2 Struktur
Sekurang-kurangnya selama dua ribu tahun, Kitab Mazmur dibagi dalam lima  jilid: Mazmur 1-42; 42-72;73-89;90-106;107-150. Kumpulan yang lebih awal berisi mazmur-mazmur yang ditulis oleh Daud (Mzm 3-41;51-71), Korah (Mzm 42-49), dan Asaf (Mzm 50;73-83).
27.3 jenis sastra
            Kelima jili dalam kitab Mazmur sejarang tampaknya mencerminkan proses keunggulan mazmur-mazmur itu. Untuk memahami sebuah mazmur kita dapat mulai dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut:
·         Apa yang terjai dalam mazmur itu : kelihan, pujian, ucapan syukur atau ajaran?
·         Siapa yang berbicara: seorang pribaia atau jemaat Israel? Jika seorang pribadi, pengkhotbah atau nabi; atau seorang pribadi yang mengeluh dalam penderitaan atau yang mengucap syukur karena mengalami penyelamatan? Apakah dipakai kata ganti orang tunggal maupun jamak secara bersama-sama, seola-olah mencakup seorang pribadi dan juga jemaat?
·         Apakah disebutkan sesuatu tentang raja? Apakah kata-kata seperti ”diurapi”, “anak laki-laki” atau “perisai” igunakan untuk meninjukkan hubungannya dengan Allah atau Israel?
                    Daftar berikut ini menjelaskan garis besar pendekatan Gunkel, dengan beberapa perubahan berdasarkan penelitian selanjutnya:
a.      N yanyian pujian
Himne atau nyanyian pujian bergema dengan semangat orang yang beribadat yang merasa berhadapan dengan Allah muka dengan muka. Pujian-pijian itu sering teriri atas tiga unsur.
(1)   Panggilan untuk beribadat, yakni seorang pemimpin mendorong jemaatnya untuk memuji Tuhan.
(2)   Gambaran tentang karya atau sifat-sifat Allah yang biasanya merupakan isi puji-pujian dan memberi motivasi untuk memuji.
(3)   Kesimpulannya, yang menghimbau puji-pujian atau ketaatan yang baru : ”Haleluya!”7 (Mzm 105:45c).
Nyayian kemenangan
Nyanyian kemenangan (misalnya Mzm 68) disusun menurut nyanyian penuh semangat yang dibawakkan oleh Miryam.
Nyayian arak-arakan
Nyanyian arak-arakan menggambarkan kerinduan dan pengharapan para peziara serta penyembah pada waktu menghampiri Rumah Allah. Gambaran tentang dinding-dinding muliah dan bangunan-bangunan dari sion, Kota Allah yang suci (Mzm 87).
Nyayian sion
Ada beberapa Mazmur yang berfokus pada kota Sion (misalnya Mzm 46;48;76), yang memuju Tuhan karena kehadiran-Nya yang agung.
Nyayian penobatan
Dalam beberapa Mazmur (misalnya Mzm 47; 93; 96-99) dirayakan pemerintahan Allah sebagai raja atas bangsa-bangsa. Ada dua unsure yang khas yaitu:
·         Seruan dalam bentuk jamak, yang memanggil bangsa-bangsa dan semua ciptaan untuk memuji Tuhan Allah; dan
·         Alasan untuk memuji, misalnya kedatangan Allah (Mzm 97:2-5),  karya penyelamatan Allah atas Israel (Mzm 99:6-7), kekuatan(mendukMzm 97:4), keagungan (Mzm 96:6), kedilan (Mzm 99:4), dan kemenangan (Mzm 47:4).
b.      Keluhan umat
Penggunaan mazmur-mazmur keluhan ini jelas. Doa salomo pada saat penabisan Rumah Allah mengandung gambaran terinci mengenai peristiwa-peristiwa mana kalah umat Allah berkumpul di Rumah Allah dan menyampaikan permohonan untuk penyelamatan-Nya (1 Raj 8:33-40).
                        Keluhan pribadi
Mazmur-mazmur dalam kategori ini lebih banyak daripaa kategori lainnya. Unsur-unsur keluhan pribadi ini hampir sama dengan unsure-unsur  keluhan Umat.
c.       Nyayian syukur pribadi
Bentuk nyayian-nyanyian ini sering berhubungan dengan bentuk keluhan pribadi. Nyanyian-nyanyian ini dimaksud  untuk digunakan setelah penyelamatan terjadi dan keluhan-keluhan terjawab.
d.      Mazmur kerajaan
Walaupun ini sebenarnya tiak termasuk suatu jenis sastra ada sekumpulan mazmur yang berusaha dengan raja Israel.
            Isi dan bentuk sastranya memungkinkan kita menduga peristiwa-peristiwa ketika mazmur-mazmur tentang kerajaan ini digunakan dalam ibadat umum, terutama pada waktu penobatan raja, pernikahan raja dan peperangan.
Penobatan
Pengetahuan yang terpilah-pilah tentanf ucapan seperti itu  didapat dari cerita tentang pengurapan salomo yan g dilakukan  secara tergesa-gesa (1 Raj 1:32-40) atau penobatan yoas menjai raja dengan aanya peristiwa berdarah (2 Raj 11:9-12:1) dan bagian-bagian mazmur yang berhubungan dengan upacara-upacara penobatan (misalnya Mzm 89:20-38).
Pernikahan
Pernikahan member kesempatan untuk menekankan peranan raja sebagai kepala tentara dan perjuangan untuk keadilan, yang diurapi oleh Allah sendiri.
Doa-doa sebelum atau setelah peperangan
Jaminan akan kemenangan mungkin diucapkan oleh seorang imam atau nabi paa saat berdoa seperti pada saat doa seperti ini disamapaikan (perhatikan perkataan Yahaziel kepada Yosafat, 2 Taw 20:14-17). Sesudah Mazmur 20:6 tampaknya ada suatu jaminan ilahi yang menyebabkan kemenangan.
                        f.Mazmur hikmat
Hampir semua ahli perjanjian lama sependapat bahwa sejumlah mazmur mengandung pengajaran untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab.
            Selain mazmru-mazmur hikmat ini, ada mazmur lain yang berisi ayat atau bait yang mencerminkan pengaruh  sastra hikamt.
            Perayaan tahunan berlangsung  beberapa hari dan para peziarah dari seluruh negeri turut merayakannya.
            Ibadat itu berakar pada pernyataan Allah dalam sejarah mereka, yang menyembuhkan dan memberi  harapan.
27.5 Judul-judul dan istilah-istilah teknis
Salah satu bagian dalam penelitian Kitab Mazmur yang paling penting tidak pasti hasilnya ialah usaha untuk mengerti judul-judul dan catatan-catatan pada awal atau akhir beberapa mazmur.
            Anderson (1981) membagi juul-juul an catatan –catatan itu dalam lima kategori,  yang akan diikuti dalam pembahasan dibawah ini.
a.      Kumpulan, penyusun atau pengarang
Judul “Dari Daud” ditemukan 73 kali artinya mungkin “itulis Oleh  Daud”, yang sangat terbukti keahliannya di bidang musik (1 Sam 16:17-23; 18:10; 2 Sam 1:17-27; 3:33 dst; 23:1-7; Am 6:5).     
Jenis-jenis mazmur
Jenis yang paling sering disebut  adalah “mazmur” (Ibr. Nizmor), yang digunakan lebih dari 50kali dalam kitab Mazmur dan tidak dapat di liar kitab ini dalam Perjanjian Lama. Mazmur 45 dengan tepat disebut “Nyanyian Kasih” (syir yedidot).  Arti syiggayon (Mzm 7) masih belum jelas.
b.      Tujuan dan penggunaan dalam ibaat
Beberapa istilah tampkanya menunjukkan waktu mazmur digunakan. Arti le’annot  (Mzm 88) tiak pasti, mungkin “untuk penebusan dosa” atau”untuk dinyanyikan” atau semacam catatan musik.
c.       Catatan teknis musik
Di sini malah terdapat lebig sedikit lagi kesepakatan. Saran-saran yang ikemukakan mencakup nama Lagu-lagu, petunjuk untuk iringan, atau catatan untuk penggunaannya dalam ibadat di Rumah Allah.
                        Catatan sejah
Catatan sejarah yang menghubungkan suatu mazmur tertentu (misalnya Mzm 3; 7; 18; 34; 51; 52; 54; 56; 57; 59; 60; 63; 142) dengan suatu peristiwa sejarah terutama bermanfaat untuk member petunjuk mengenai bagaimana para penafsir Yahudi paa masa sesudah pembuangan mengeri mazmur itu.
27.6 Sumbangsih pada teologi Alkitab
Kitab Mazmur merupakan gambaran iman alkitabiah bagi orang yang tidak memiliki alkitab an tidak dapat membacanya.
            Yang terpenting, mazmur-mazmur itu menyatakan hubungan antara, Israel dan Tuhan Allah.Pada waktu yang sama mereka menghaapkan kepada-Nya dengan semangat penuih emosi; mempersoalkan keputusan-Nya secara logis dan gigih; dan meminta-Nya dengan semangat untuk campur tangan
28. Sastra hikmat
            Hikmat berakar pada zaman yang sangat kuno.
28.1 Jenis-jenis sastra hikmat
Biasanya ada dua jenis utama tulisan hikamat yang dapat dibedakan, yaitu:
·         Hikat dalam bentuk pribahasa
·         Hikmat spekulatif  yang berifat perenungan dan pemikiran.
            a. HIkmat alam bentuk amsal
Amsal-amsal yang paling awal dimaksukan untuk diteruskan secara lisan, bukan tertulis dan tulisan-tulisan hikmat sring mempertahankan tekanan yang bersifat lisan ini
            b.  Hikmat spekulatif
Tulisan-tulisan hikmat kuno kadang-kadang ada juga dalam bentuk dialog, seperti Teodiki  babel, suatu sanjak akrostik dengan 27 stanza yang masing-masing terdiri dari 11 baris.
28.2 Ruang Lingkup sastra hikmat dalam Alkitab
            a. Peranan orang bijak
kata-katanya dalam ayat 14 menyatakan bahwa ia sudah biasa dengan amsal-amsal dalam lingkungan hikmat: ”Pada waktu itu nasihat yang tercurah kebumi, yang tidak terkumpulkan  lagi”.
            b. Sifat hikmat Alkitab
oleh sebab itu, hikmat di negeri timur tengah kuno dan dalam perjanjian lama cenderung menekankan keberhasilan dan kesejahteraan.
d.      Tulisan-tulisan hikmat dalam Alkitab
Beberapa mazmur juga mencerminkan tema-tema hikma (lihat Mzm 1:32;34;37;49;73;112;127-128;133; lihat diatas : ps 27.3.f).
29. Kitab Amsal
            Kitab Amsal merupakan kumpulan tulisan dengan aneka ragam gaya yang berdeda-beda
            29.1 Tujuan
Dengan mengutip dan melukiskan kebiasaan hidup yang negative dan positif, Kitab Amsal menjelaskan perilaku yang benar dan salah dalam berbagai keadaan.
            29.2 isi
            Kitab Amsal sekurang-kurangnya terdiri dari delapan kumpulan tersendiri, yang dapat dibedakan dari sub-judul pengantar atau dari perubahan gaya tulis yang mencolok
a.      Pentingnya Hikmat
Pengantar dalam Kitab Amsal menyebut muridnya sebagai Anaknya (contoh Ams 1:8; 2:1; 3:1) dan memepertahankan nada kebapaan dalam seluruh tulisannya.
b.      Amsal-amsal Salomo
Dengan bertambahnya pemahaman akan tulisan hikmat Timur Tengah Kuno dan makin jelasnya kejayaan kerajaan salomo, maka timbul pengharapan terhadap peranan Salomo sebagai pendukung hikmat di Israel.
c.       Amsal-amsal orang bijak
Amsal-amsal ini, yang berbeda dengan bagian sebelumnya, pada umumnya lebih panjang (banyak yang panjang dua ayat atau lebih), lebih erat hubungan satu sama yang lain, dan mempertahankan temanya.
d.      Perkataan-perkataan tambahan
Kumpulan singkat ini berisi amsal-amsal yang singkat (ay 26) dan nasihat-nasihat yang lebih panjang(ay 30-34; bnd. 6:6-11).
e.       Amsal-amsal Salomo kumpulan Hizkia
Dari segi gaya dan isinya, bagian ini banyak kesamaannya dengan Amsal 10:1-22:16 (bandingkan Ams 25:24 dengan 21:9; 26:13 dengan 22:13; 26:15 dengan 19:24).
f.       Perkataan-perkataan Agur
Kumpulan nasihat mereka merupakan Contoh lebih lanjut mengenai sifat hikmat Ibrani yang bersifat antar bangsa, yang diterima dan dibentuk menurut cita-cita perjanjian Allah dengan Israel.
g.      Perkataan-perkataan Lemue
Kumpulan yang singkat ini terdiri dari basihat yang bijak sana dari ibunya untuk mempersiapkan dia menjadi raja.
h.      Gambaran tentang istri yang cakap
Gambaran mengenai perempuan yang rajin, cakap, teliti, dan saleh ini merupakan kesimpulan yang sangat sesuai untuk kitab mengajarkan tentang keberadaan dan pentingnya hidup yang taat kepada Allah dalam segala Hal.
i.        Batas-batas hikmat
Amsal-amsal ini bermanfaat sebagai Penuntun menuju keberhasilan, tetapi dapat juga menyesatkan dipandangan sebagai perkataan-perkataan ajaib yang selalu dan dengan sendirinya membawa hasil.
29.3 Waktu penyusunan
            Dari Amsal 25:1 jelaslah bahwah Kitab Amsal tidak mungkin diselesaikan sebelum masa Raja Hizkia (kira-kira 715-686 sM).
29.4 Kitab Amsal dan Perjanjian Baru
Para penulis Perjanjian Baru sering mengutip Kitab Amsal untuk mendukung pengajaran mereka.
30. Kitab Ayub
            Merupakan permulaan dari empat puluh dua pasal mengenai Penderitaan, Keluhan, perdebatan dan kisah tanggapan yang tercakup dalam Kitab Ayub.
            30.1 Nama dan tempat kitab ini dalam Kanon
            Nama Ayub (Ibr. Iyyov), yang ditafsikan oleh Albirght sebagai “Di mana Bapa (ku)?”, terdapat dalam surat-surat Amarna (kira-kira 1350 sM) dan dalam Naskah-naskah Kutukan di Mesir(kira-kira 2000sM).
            30.2 Latar Belakang
                        a. Waktu penulisan
            Baik para rabi dahulu maupun para Ahli modern tidak sepakat Mengenai waktu penulisan Kitab Ayub.
                        b. Kesejaraan dalam sastra Timur Tengah Kuno
            Tidak ada bukti bahwa Kitab Ayub berkaitan secara langsung dengan  tulisan-tulisan lain di Timur Tengah Kuno.
                        c. Pengarang
            Pengarang Kitab Ayub bersembunyi tanpa di belakang karyanya.
            30.3 Struktur
                        a. Alur
            Sementara itu kita harus mencari tema dan mekanisme karya ini dalam bentuknya yang sudah selesai.
                        b. Kesatuan
            Apabila analisis terhadap alur kisah ini dan hubungan yang rumit antara bagian-bagiannya adalah benar
           
            30.4 Kajian sastra
                        a. Jenis sastra
            keluhan dan pemulihan keadaan kadang-kadang dikenal sebagai jenis sastra tersendiri, yang mengikuti pola Ludlul Bel Nemeqi dari babel.
                        b. Ciri-ciri sastra
            Para peneliti di bidang kesustraan member penilaian yang tinggi pada seni karya Kitab Ayub.
                        c. Bentuk
            Kitab Ayub adalah paduan dari hampir tiap jenis tulisan yang terdapat dalam Perjanjian Lama.
            30.5 Sumbangsih Teologis
            Setiap kitab dalam Alkitab harus dipelajari secara keseluruhan dan bagian-bagiannya dilihat dalam hubungannya dengan maksud pengarangnya secara keseluruhan.
a.      Kebebasan Allah
Kitab ini memperkenalkan Allah yang bebas bertindak secara mengejutkan, memperbaiki penyimpangan manusia dan mengoreksi kitab-kitab yang ditulis tentang Dia.
b.      Percobaan oleh Iblis
Salah satu acuan yang paling awal mengenai Iblis adalah penampilannya dalam pembukaan kitab ini (bnd. 1 Taw 21:1; Zak 3:1)
c.       Kekuatan untuk menderita
Kitab Ayub juga mengajarkan tentang Pentingnya persahabatan dalam penderitaan, khususnya tentang bahaya nasihat yang terlalu sederhana atau naïf, ataupun penghiburan palsu.
31. Kitab Pengkhotbah
            Nama “Pengkhotbah” merupakan terjemahan dari kata Ibrani qohelet yaitu orang yang memanggil suatu siding, mungkin untuk mengajarnya.
            31.1 Tempat kitab ini dalam Kanon
            Ada tradisi Ibrani yang menentukan Qohelet di antara lima gulungan (Magillot) yang digunakan dalam perayaan resmi: Qohelet dipakai pada hari raya Pondok Daun.
            31.2 Penulisan
            Ahli-ahli protestan padasejak  masa Luther (abad ke 16 M) cenderung berpendapat bahwa kitab Qohelet ditulis sejak masa Salomo, Meskipun bertentangan dengan tradisi para rabi yang hampir suara bulat.        
            31.3 Tema dan isi
            Pengamatan-pengamatan mereka tampak dangkal dan nasiht-nasihat mereka terlalu mudah dalam dunia yang ditimpa oleh ketidakkeadilan, kerja keras dan kematian.
a.      Tema
            Bagi Qohelet, hikmat tradisional bukan hanya tidak  memadai, tetapi dekat dengan hujatan
b.      Struktur                         
Metode Qohelet yang unik dalam berargumentasi hanmpir tidak memungkinkan adanya garis besar yang koheren.
c.       Kesatuan
Kesatuan ini oleh ahli-ahli generasi sebelumnya sudah ditolak atau sekurang-kurangnya sempat diragukan.
            31.4 Ciri-ciri Sastra
                        a. Renungan
            Dalam renungan ini seringa ada kesimpulan ringkas, biasanya berupa satu kalimat penutup yang menyelesaikan pokok bahasan.
                        b. Amsal
            Qohelet menggunakan amsala dengan cara tradisional dan bukan tradisional juga.
c.Pernyataan Retoris
Pernyataan-pernyataan  ini menggoda pembaca sehingga terpancing untuk setuju tentang kesimpulannya tentang kesia-siaan.19
d.      Alegori
Pada bagian akhir kitab ini memperkuat dengan Alegori atau kumpulan kisah yang luas (pkh 12:2-7)
            31.5 Sumbangsih bagi teologi Alkitab
                        a. Kebebasan Allah dan batas-batas hikmat
            Ia melakukan dengan menekankan batas-batas pemahaman dan kemampuan manusia.
                        b. Menghadapi Kenyataan hidup
            Bagi dia, Anugrah diperlihatkan dalam pemberian Allah berupa hal-hal yang baikdari penciptaan.
c.       Persiapan untuk injil
Ini tidak berarti bahwa itulah tujuan utamanya atau alasan untuk memasukkan kitab ini ke dalam kanon.
32. Kidung Agung
            Nama kitab ini diambil dari ayat pertama, “kidung agung dari salomo”.
            32.1 Kanonistas
            Kitab kidung Agung ini tidak segera diterima ke dalam kanon Yahudi, seperti Nampak secara tidak langsung dalam miysna.
            32.2 Penulisan
            Namun, tidak perlu penulisan kitab ini dilakukan pada masa Helenistik (setelah tahun 330 sM).
            32.3 Sifat-sifat sastra
            Sebenarnya kidung Agung bukanlah tulisan hikmat, karena bentuknya yang menonjol adalah puisi cinta, bukan pengajaran atau perdebatan.
            32.4 Penafsiran yang pernah diusulkan
            Para ahli mungkin lebih banyak berdebad pendapat tentang asal, arti dan tujuan Kidung Agung dari pada tentang kitab-kitab lain dalam Perjanjian Lama
a.      Tafsiran alegoris
Mungkin penafsiran Alegoris, dan tradisi yang menyebut Salomo sebagai penulis Kidung Agung, meyebabkan kitab ini masuk dalam kanon Alkitab.
b.      Tafsiran tipologis
Metode ini berusaha menghindari subjektifitas penafsiran alegoris dan mempertahankan pengertian harfiah puisi itu dengan menekankan tema-tema utama tentang kisah dan pengabdia, bukan tentang rincian-rincian kitab itu.
c.       Tafsiran dramatis
Hadirnya dialog, percakapan seorang diri dan paduan suara (lihat diatas) membuat beberapa penelitian kesustraan pada masa lampau (seperti Origenes, kira-kira 240 sM, dan Militon, Abad ke-17).
d.      Kidung Pernikahan
Upacara perkawinan di Siria menimbulkan pandangan baru tentang Kidung Agung pada akhir abad yang lalu (lihat Keil-Delitzsch 1976: hlm. 162-176).
e.       Ucapan-ucapan liturgy
Kidung Agung berasal dari upacara-upacara liturgy dalam penyembahan Dewa Tamus (bnd. Yeh 8:14).
                        f. Kidung cinta-kasih
Kidung Agung sesagai suatu Puisi atau kumpulan puisi cinta, yang memungkinkan tetapi tidak harus dihubungkan dengan perayaan perkawinan atau peristiwa tertentu.
            32.5 Tujuan
            Di mana kedudukan puisi cinta seperti itu dalam kitab suci, khususnya jika pada mulanya Kidung Agugn itu tidak dimaksudkan sebagai suatu alegori atau tulisan bersifat lambang tentang kasih Allah? Kidung agugn merupakan suatu pelajaran, perumpamaan (masyal) luas yang menggambarkan keajaiban dan kekayaan cintamanusia yang merupakan pemberian kasih Allah.
E. NUBUAT
33. Nabi dan Nubuat
            Istilah “nabi” agak sering terdapat dalam Perjanjian Lama, dan beberapa tulisan tertentu disebut “nubuat”
            33.1 Istilah-istilah
                        a. Nabi
            Kata “nabi” sepadan dengan kata navi dalam bahasa Ibrani
                        b. “Pelihat” dan Istilah-istilah lain
            Seorang nabi disebut juga “pelihat” yang berarti ‘orang yang melihat dalam suatu penglihatan.
            33.2 Ciri-ciri nabi
                        a. Ekstase
            Menurut pandangan sebagian Ahli, cirri utama nabi adalah beursifat ekstase (keadaan di luar kesadaran diri).
                        b. Panggilan
            Para nabi dalam Alkitab bukan hanya yakin bahwa Allah telah berbicara kepada mereka, tetapi juga bahwa merka juga dipanggil menyatakan pesan Allah5.
c.       Kekudusan
Walaupun ada jarang pernyataan dalam Alkitab tentang kekudusan para nabi, namun biasanya diterima bahwa Allah hanya menggunakan orang-orang kudus sebagai nabi-Nya.
                        b. Abad Kesepuluh dan kesembilan
            Karena masa itu bersamaan dengan permulaan kerajaan, kita dapat menyimpulkan bahwa para nabi khususnya dimaksud untuk melayani sebagai penyambung lidah Allah kepada raja-raja.
d.      Abad kedelapan dan ketujuh
Karena itu nabi-nabi pada abad ke7 mempunyai pengertian lebih tajam mengenai hukuman, dan dengan lebih kuat lagi mereka menyeturukan agar rakyat bertobat.
e.       Masa pembuangan dan sesudah pembuangan
Yerusalem, berakhir pula cara hidup lama. Sebagian besar itu dijadikan tawanan yang memerlukan harapan dan dorongan untuk mulai.
f.       Daftar Nabi-nabi
Sebelum Samuel, Masa kerajaan, Dari perpecahan kerajaan sampai masa asyur, Abad kedelapan, Abad ketujuh, Abad keenam, Masa sesudah pembuangan
            33.4 Nubuat
Dalam Alkitab, kedua unsure itu ada.
a.      Pesan Allah pada keadaan saat itu
Nubuat adalah pesan Allah kepada bangsa-Nya dan raja merupakan wakil-nya. Dari segi nubuat mengancam mengenai hukuman, karena umat Allah tetap memerlukan koreksi.
b.      Pesan Allah mengenai masa depan
Nubuat merupakan jendela yang dibuka oleh Allah bagi umat-Nya melalui hamba-hamba-Nya, para nabi.
34. Kitab Amos
“Datanglah ke betel dan lakukanlah perbuatan jahat!” kata Amos dengan ironi yang tajam.
34. 1 Nabi Amos
            a. Pribadinya
Amos adalah seorang peternak domba dari Teoka (Am 1:1), suatu desa pinggiran gurun yehuda, kira-kira 15 km di sebelah selatan betlehem.
c.       Zamannya
Kata-kata Amos tentu di samapaikan pada masa Yerobeam II, Anak Yosua yang memerintah di Israel pada tahun 793-753 sM, karena pertentangan antara Amos dan Amazia (Am 7:10-17) merupakan bagian yang terpenting dari pemberitaan kitab Amos itu.
d.      Pemberitaannya
Demikianlah keadaan digambarkan dalam kitab Amos, kedua kelompok yang muncul, yang kaya dan yang miskin (Am 5:10-11, 15; 6:4-5(.
34.2 Nubuat Amos
            a. sifat
Beberapa ahli melihat bagian yang lebih kecil yang mereka anggap sebagai pemberitaan Amos yang asli, sedang kan yang lain berpendapat bahwa beberapa kata kunci (”belalang”, “tali sipat”, “bakul berisi buah-buahan musim kemarau” dll).
            b. isi
Nubuat itu tertulis dibagi menjadi tiga bagian: auman singa (Am 1:1-3;8); dakwaan Allah terhadap Israel (Am 3:9-6:14); dan hukuman Allah (Am 7:1-9:15).
            c.  monoteisme etis
Dahulu ada anggapan umum bahwa Amos memelopori monoteisme etis- yaitu konsep bahwa hanya adanya satu Allah, yang menuntut tingkah laku etis.
d.      Penghukuman dan Pengharapan
Ada yang mengatakan, bahwa para nabi abda ke-8 sM hanya menubuatkan”malapetaka dan kesuraman” dan unsure-unsur pengharapan dianggap tambahan kemudian.
e.       Apakah Amos menentang ibadat?
Beberapa pernyataan Amos tampaknya meremehkan pelaksanaan ibadat (lihat 4:4;5:21-24, dan khususnya 5:25), sehingga beberapa penulisa mengagap ia menentang ibadat kurban.
34.3 Pandangan teologis
            a. Allah yang Maha Tinggi
Amos bukanlah seorang teolog professional dan ia tidak memberikan uraian doktrin. Tetapi berita yang ia sampaikan dari Allah menyatakan perbuatan dan sikap Allah.
            b. Allah Israel
Akan tetapi Israel bukan hanya suatu bangsa di antara bangsa-bangsa Israel mempunyai hubungan yang khusus dengan Allah.
            c. Tanggung jawab dan pemilihan
Dalam kitab Amos, Dosa-dosa umat Allah merupakan Pelanggaran hokum Allah.Ini tidak segera jelas kelihatan, karena Amos tidak menguti pasal dan ayat ataupun kata-kata yang tepat.
35. Kitab Hosea
            Kira-kira satu dasawarsa setelah Amos datang keutara mengencam pemerintahan Yerobeam, Allah memanggil hosea dari kerajaan uta untuk melayani sebagai nabi
            35.1 Nabi Hosea
                        a. Pribadinya
Kegidupan atau masa kanak-kanak hosea tidak diketahui, kecuali bahwa ia adalaha anak Beeri (Hos 1:1) . Hal-hal lain tentang keadaan pribadinya, kecuali perkawinan tragis, harus direkonstruksi dari gaya, nada dan Isi pemberitaannya.
                        b. Zamannya
            Ayat pendahuluan (Hos 1:1) menempatkan pelayanan Hosea pada masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia di Yehuda dan Yerobean II di Israel.
            35.2 Perkawinan Hosea
            Pemahaman tentang perkawinannya itu sanngat penting untuk memahami pemberitaannya.2
a.      Masalah-masalah penafsiran
Masalah utama yang kedua Ialah Hubungan antar Hosea 1 dan 3. Di sini kita berpendapat bahwa kedua pasal itu bukanlah cerita yangsejajar mengenai peristiwa yang sama (Hosea mengambil Gomer sebagai istri3); Sebaliknya Hosea 3 merupakan sambungan dari Hosea 1.
b.      Sifat dan arti perkawinan itu
Jelaslah Hosea menghubungkan panggilannya sebagian nabi dengan perkawinan dengan Gomer, tetapi hubungan antara kedua hal itu agak membingungkan.
            35.3 Pembemberitaan Hosae
            Namun Hosea adalah seorang penyair berbakat; karyanya termasuk karya-karya puisi yang paling menggugah dalam Alkitab.
a.      Pengenalan akan Allah
Pengenalan akan Allah bukan hanya berarti pengetahuan tentang Allah, melainkan hubungan dengan Dia dalam kasih dan ketaatan.
b.      Kebodohan sikap tak berterima kasih
Mulai dengan peristiwa keluaran, ia menelusuri pemeliharaan Allah atas umat-Nya dan pemberontakan mereka terhadap Dia.
c.       Kesia-siaan keagamaan tanpa  kesalehan
Iman-iman menjadi sasatran khusus kemarahan Hosea. Mereka sama bejatnya dengan rakyat yang seharusnya mereka bombing (Hos 4:9).
d.      Belas Kasihan Allah yang tak berubah
Kasih Allah kepada Israel lebih besar dari pada dosa mereka. Gambaran Hosea mengenai belas kasiahan Allah terhadap Israel sungguh menggugah (Hos 11:1-9).
36. Kitab Yunus
            Dalam semua kitab nubuat, cirri utamanya adalah pesan Allah kepada seorang nabi dan melalui nabi itu kepada Israel.
            36.1 Kisah Yunus
                        a. perintah Allah dan akibatnya
            Yunus bin Amitai (Yun 1:1) meramalkan tentang perluasan wilayah Israel pada masa pemerintahan Yerobeam II (2 Raj 14:25).
b.      Perintah kedia dan hasilnya
Satu-satunya yang dicatat tentang pemberitaannya adalah “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggang-balikkan” (Yun 3:4).
c.       Akhir cerita
Yunus yang tidak mau pergi ke Niniwe untuk menyampaikan pesan Allah terhadap mereka menjadi marah karena orang Niniwe telah bertobat dari perbuatana jahat mereka ketika ia mengajarkan mereka.
            36.2 Penafsiran kisah ini
            Pada waktu lampau peristiawa yang dicertakan dalam Kitab Yunus biasanya dianggap benar-benar terjadi.
a.      Penafsiran secara historis
Cerita itu diawali seperti nubuat-nubuat dalam kitab lain: “Datanglah firman TUHAN kepada Yunus” (Yun 1:1).
b.      penafsiran secara non-historis
Ada juga beberapa cara penafsiran yang memandang bahwa Kitab Yunus tidak dimaksudkan sebagai kitab sejarah.
·         Mitos
·         Alegori
·         Perumpamaan

c.       Penafsiran mana yang benar?
            Para penganut penafsiran historis haruas mengakui bahwa tidak ada jawaban yang betul-betul memuaskan terhadap beberapa pernyataan yang timbul.
            36.3Sumbangsi teologis
                        a. Konsep Allah
            Tampaknya  Yunus salah seorang yang percaya bahwa Allah terbatas pada tanah tempat tinggal umat-Nya, Karena Ia berusaha untuk pergi “jauh dari Hadapan TUHAN” (Yun 1:3) dengan melarikan diri ke Tasis.
c.       Rencana Penyelamatan yang universal
Satu-satunya konsep dalam kitab Yunus yang tidak ditemukan dalam kitab-kitan para nabi sebelum pembuangan ialah, bahwa Allah menyuruh nabi-Nya untuk memberitakan amanat-Nya kepada bangas lain dan Ia akan menyelamatkn bangsa itu jika mereka bertobat.
37. Kitab Mikha
            Dalam menentang penyelewengan religius dan sosial pada Zamannya, Nabi Mikha memang kurang dikenal bila diandngkan dengan Yesaya.
            37.1 Nabi Mikha
            Namanya adalah singkatan dari Mikhayahu, artinya ‘siapa yang sama dengan TUHAN?’ (bnd. teks Yer 26:18 dalam bahasa ibrani).
            37.2 Penulisan
                        a. Waktu
            Bagian judul kitab ini (Mi 1:1) menyebutkan, Mikha hidup pada masa pemerintahan Yotam, Ahas, dan Hizkia (sekitar 735-700sM). Umumnya para ahli menetapkan ayat 2-9 sekurang-kurangnya sebelum kehancuran Samaria pada tahun 721 sM.
                        b. Kesatuan
            Kitab Mikha mengalami proses penyuntingan, namu kapelrud dengan alasan yang kuat menolak pendapat bahwa para penyunting sendiri menulis dan memasukkan perikop-perikop baru ke dalam tulisan Mikha.
            37.3 Pemberitaan
                        a.  Strukturi
            Nada rangkap mengenai penghukuman dan anugerah merupakan struktur dasar kitab ini , yang disusun menurut tema-tema ucapaahi, bukan menurut kronologi
                        b. Pemberitaan pertama tentang hukuman
            Penghukuman atas Samaria disebutkan secara terinci (Mi 1:5-9). Kemudian hukuman Yehuda digambarkan secara rigkasan dengan dampak terhadap kota dan desa diperbukitan dan dataran rendah (Mi 1:10-16).
c.Petunjuk pertama tentang pengharapan
            pemberitaan keselamatan ini merupakan seberkas cahaya yang menerangi kesuraman ketiga pasal pertama kitab ini.
d.      Pemberitaan kedua tentang hukuman

            Karena kurang memiliki keberanian dan pengertian, secara sia-sia mengharapkan perlindungan dari kehadiran Allah dalam Rumah-Nya.
e.       Pemberitaan kedua tentang pengharapan

            Dari suramnya kemerosotan agama dan sosial, sang nabi menatap ke masa depan yang lebih cerah karena cita-cita perjanjian Allah akan terwuud sepenuhnya.

f.       Pemberitaan Ketiga tentang hukuman

            Bagian ini, seperti ucapan lain mengenai penghukuman, dimulai dengan kata “Dengarlah” (lihat Mi 1:2; 3:19; 6:9; Am 3:1; 4:1; 5:1). Adgannya terjadi di gerbang kota, tempet berlangsung proses pengadilan.
g.      pemberitaan kega tentang pengharapan

            Dalam perikop ini yang menonjol bukanlah kembaliny atau bertobatnya Israel melainkan campurtangan Allah.


38. Kitab Yesaya I :Latar belakang
            Kitab Yesaya adalah salah satu kitab terbesar dalam kanon Alkitabiah , bersama-sama dengan Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia.
            38.1 Nabi Yesaya
            Hampir seluruh ahli modern mengakui kebesaran Yesaya – suatu pandangan yang berdasarkan keseluruhan kitabnya – namun yangkal bahwa Yesaya sendiri menulissebagian kitab ini, termasuk pasal-pasal yang luar biasa hebat dalam bagian kedua kitab ini.
            38.2 Keadaan zaman itu
            sejara masa ini begitu erat terjalin dengan nubuat Yesaya sehingga nubuat itu tidak dapat dimengerti tanpa pengetahuan mengenai peristiwa tersebut.
            38.3 Struktur dan Isi
            Septuaginta (abad ke-3 sM) tidak menunjukka adanya “Yesaya pertama” dan “Yesaya kedua” walaupun septuginta itu membagi kitab-kitab lain (misalnya kitab Samuel, Raja-raja dan Tawarikh).
            38.4 Masalah Penulisan
            Ahli-ahli yang lebih konsevatif menerima adanya dua kitab yang ditulis oleh dua orang yang berbeda (Yes 1-39 dan 40-66); Ahli-ahli yang berpandangan moderat menerima adanya tiga kitab (Yes 1-39, termasuk beberapa penambahan kemudian; 40-5; 56-66); dan ahli-ahli yang radikal menurut lima pengarang atau lebih.
a.      Alasan-alasan untuk lebih dari satu pengarang
            Menerima begitu saja bahwa yesaya 1-39 ditulis oleh “Yesaya dari Yerusaslem” dan Yesaya 40-66 (atau Yes 40-55) ditulis oleh seorang nabi yang tidak di kenal pada masa pembuangan
b.      Ulasan tentang alasan-alasan tersebut
            Hal itu tidak lbih sulit menerima gagasan bahwa Surat Ibrani ditulis oleh sseorang yang tidak dikenal.
            38.5 Otoritas
            Hal yang daripada soal pengarangnya adalah soal otoritasnya.
39.Kitab Yesaya II: pemberitaan
            39.1 Penglihatan seorang nabi
                        Kita tidak tahu pasti apakah panggilan Allah (Yes 6:8-10) menandai pemulaan pelayanan Yesaya sebagai nabi, atau apakah panggiln itu datang kemudian.
a.      Penglihatan
            Penglihatan Yesaya (Yes 6) disebut waktunya, yaitu “dalam tahun matinya raja Uzia”.
b.      Misi
            Secara sekilas, misi Yesaya tampak sebagai pemberitaan tentang penolakan umat Israel oleh Allah.
            39.2 Ajaran tentang Allah
            Dapat dikatakan Yesaya adalah ahli teologia dalam perjanjian Lama.
a.      Allah yang Mahakudus
            Yesaya memperoleh penglihatan di Rumah Allah nerupa pernyataan Allah yang mahakudus.
b.      Allah sebagai Penyelamat
            Nama Yesaya (Ibr. yesya’yahu) yang berarti “Allah akan menyelamatkan atau mungkin “Allah adalah keselamatan”, menolong mengerti mengapa Yesaya sangat tertarik tentang keselamatan.
c.       Allah sebagai Penebus
            Kata kerja ga’al ‘menebus’ dan bentuk pertisipasinya go’el ‘Penebus’ juga mencolok dalam kitan Yesaya.
d.      Allah sebagai Bapa
            Walaupun Israel disebu sebagai Anak Allah (Hos 11:1), Allah tifak disebut “Bapa” sampai tidak ada lagi bahaya bahwa kata itu akan dimengerti sebagai ayah dalam arti jasmani.
e.       Allah sebagai Penguasa tertinggi
            Seluruh bumi penuh kemuliaan Allah (Yes 6:3), karena itu ilahi-ilahi lin tidak ada sama sekali (Yes 2:8,18,20-21): “Mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan batu” (Yes 37:19).
f.       Roh Allah
            Walaupn ada kesulitan yang tak terletak dalam menetapkan ajaran tentang Roh,12 namun ada ajaran yang jelas dan nyata dalam selutuh Kitab Yesaya.
39.3 Hubungan manusia dengan Allah
Karena itu kita akan memperhatikan sumbangan khusus yesaya, terutama yang terdapat dalam pengertian mengenai kebenaran dan keadilan.
a.      Kebenaran
            Kata-kata Ibrani tsedeq dan tsedaq teredapat 273 kali dalam perjanjian lama, dan 58 kali diantaranya dalam kitab Yesaya.
b.      Keadilan
            Kata misypat terdapat kira-kira 420 kali dalam perjanian lama.
c.       Hamba Tuhan
            Salah satu sambungan teologis terpenting dari Kitab Yesaya adalah tentang “hamba Tuhan”.
40. Nubuat mesianik
            Ada juga banyak nubuat mesianik lagi dalam kitab-kitab para nabi yang lain. Karena itu tepatlah bila sekarang kita membahas nubuat Mesianik.
            40.1 Nubuat mesianik dan nubuat secara umum
                        a. Kata “Mesias”
            Kata ini berasal dari kata masyiakh, sesuatu kata sifat yang artinya “diurapi”.
c.       Nubuat mesianik tanpa Mesias
            Kendati istilah “nubuat mesianis” dapat digunakan dalam pengertian yang luas, namun lebih baik bila membatasinya secara lebih khusus dengan merumuskan beberapa hal khusus.
            40.2 Pribadidan jabatan Mesias
                        a. Anak Daud
            “Mesias” secara  khusus berarti Anak Daud yang akan muncul sebagai raja mesianik. Perjanjian Baru menggunakan istilah itu dengan pengertian yang serupa.
b.      Keturunan Daud
                 Pada waktu daud merencanakan untuk membangun Rumah Allah, Nabi Natas diutus Allah , pertama-tama untuk menolak rencana itu dan kemudian menjanjikan bahwa, “TUHAN akan memberikan keturunan kepadamu” (2 sam 7:11b).     
c.       Mazmur-mazmur kerajaan
            Mazmur-mazmur itu berisi ungkapan-ungkapan yang tampak menunjuk pada seorang yang lebih besar dari pada raja yang menduduki takhta padasaat itu.
d.      Kerajaan Mesianik
            Bila diperhatikan rincian nubuat-nubuat mesianik, kita akan temukan bahwa nabi-nabi tidak hanya menubuatkan kesinambungan dinasti.
41. Kitab Yeremia
            Kitabnya menceritakan kehigdupan dan pemberitaannya, dan merupakan teladan dari nubuat yang benar
            41.1 Nabi  Yeremia
                        a. Latar Belakang
            Bagian-bagian riwayat hidup Yeremia dalam kitabnya membuat Yeremia ikenal lebih baik dari paa nabi-nabi lainnyayang tertulis.
c.       Panggilan
Panggilan Yeremia membuktikan ia adalah seorang nabi sejati dan panggilan ini juga menetapkan warna panggilannya.
d.      Wataknya
Ada lima cirikhasnya yang dapat kita lihat (Cunliffe-Jones 1960: hlm. 32 dst).
            Pertama, Yeremia sangat jujur, Kedua,Yeremia berani, Ketiga, Yeremia juga memperlihatkan kebencian, Keempat, Yeremia memiliki kepekaan, an Kelima, cirri khas yang terakhir an menonjol adalah pengharapan Yeremia akam masa depan
            41.2 Penulisan
            Sebagian pemberitaan Yeremia itulis pada tahun keempat pemerintahan Yoyakim (kira-kira 605 sM)
            41.3 Konteks Sejarah
            Kesulitan dasar dalam menganalisa kitab Yeremia muncul karena tidak ada urutan kronologi yang Konsisten.
a.      Pemerintah Yosi
Panggilan Yeremia terjadi pada tahun ketiga belas pemerintahan raja Yosi (Yer 1:2). Walaupun satu-satunya petunjuk tentang pemerintahan Yosi terdapat dalam Yeremia 3:6, kelihatannya pasti bahwa paling tidak Yeremia 1-6 berasal dari masa raja itu.
b.      Pemerintahan Yoahas
Karena itu menempatkan Elyakimk ke atas tahta Yehuda, juga seorang putra dari Yosia, dan Mengirin Yahas ke Mesir supaya ia mati di sana.
c.       Pemerintahan Yoyakim
            Setelah Elyakim naik tahta, yang dinobatkan dengan nama raja Yoyakim, Yeremia bih darimulai menentangnya dalam tiga medan.
d.      Pemerintahan Yoyakhin
Pemerintahan Raja Toyakhin yang berlangsung taiga bulan dicatat dalam 2 raja-raja 24 8:17: Serbuan terhadapa Yerusalem, Penangkapan raja dan keluarganya, perampasan harta Rumah Allah, Pembuangan prajurit dan ahli pertukangan Yehuda.
e.       Pemerintahan Zedekia
Raja Zedekia, Putra yosia dan pama Yoyakim, adalah boneka Nebukadnezar.
f.       Gubernur Gedalya
Sejarah panjang dari penghakiman atas Yehuda mencapai mata ranrai terakhir ketika Nebukadnezar menunjuk Gedalya sebagai gubernur (Yer 40:1-16).
            41.4 Nilai-nila sastra
            Lebih daripada semua nabi lainnyadalam perjnjian lama, Yeremia menggunakan beraneka agam bentuk sastra dan penglihatan keterampilan yang mengagumkan.
a.      Prosa
Prosa tersebut mempunya beberapa bentuk. Nubuat-nubuat berupa prosa  bukan hal yang luar biasa (Ye 7:1-8:3 11:1-17; 17:19-27; 18:1-12; 23:1-8).
b.      Puisi
Dalam janji itu terkanung juga berita tentang penghancur musuh-musuh yang telah menyebabkan penderitaan mereka, biasanya dalam bentuk hokum pembalasan yang setimpal dengan kejahatan mereka.
c.       Gaya sastra
Ada beberapa gaya sastra Yeremia yang dapat kita catat.
Pertama, dia memakai kiasan yang tajam, kedua, Yeremia sering memakai pernyataan retoris, Ketiga, Yeremia menggunakan sastra hikmat, Kata-kata”Mengapa” dan “berepa lama”, dan kelima, Yeremia menelusuti berbagai bidang kehidupan Israel.
            41.5 Sumbangsi teologis
            Kebanyakan tema teologi Kitab Yeremia kurang lebih bersandar pada peristiwa keluaran.
a.      Kekuasaan Tuhan Allah dalam sejarah
Yeremia menegaskan bahwa peistiwa-peristiwa di Yehuda , Mesir dan Babel lebih ditentukan oleh kekuasaan Allah daripada politik manusia.
b.      Taurat lama dan baru
Tuduhan-tuduhan keras Yeremia terhadap dosa-dosa Yehuda dan harapan yang mulia untuk pemulihan di masa mendatangkan, tidak dapat dipahami terpisah dari peristiwa keluaran.
c.       Iman pribadi yang kuat
Harapan yang cerah ini merupakan bukti lanjut tentang dedikasi Yeremia yang dalam kepada kehendak Allah dan kepercayaan yang teguh akan Kekuasaan-Nya.
42. Kitab Ratapan
            Kitab Ratapan adalah gulungan ketiga dari lima gulungan (mengillot)  yang dipergunakan dalam perayaan atau puasa tahunan Yahudi.
            42.1 Penulisan
            Kitab Ratapan tidak iketahui nama penulisnya dan idalamnya juga tidak disebutkan siapa penulisnya.
            42.2 Gaya puisi
                        a. Bentuk akrostik
            Dalam Kitab Ratapan bentuk akrostik kelihatan memenuhi sekurang-kurangnya ada dua tujuan lain:
·         Bentuk ini menandakan ungkapan kesedihan dan penyesalan sepenuhnya.
·         Bentuk ini membatasi ratapan.
                        b. Nyanyian ratapan
            Sering ipergunakan pada saat pemakaman untuk meratapi wafanya orang yang dicintai (2 Sam 1:19-27), namun qina dapat juga menyoroti peristiwa tragis lainnya, terutama peristiwa yang kelihatan sukar dibalikkan efeknya.
d.      Keluhan-keluhan pribadi dan umat
Bergantian dengan bentuk qina adalah pola keluhan yang serupa dengan pola yang terdapat dalam Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia.
            42.3 Sumbangsi teologis
            Telogi tentang malapetaka dan harapan alam Kitab Ratapan mencoba menanggulangi krisis itu.
43. Kitab Zefanya dan Yoel
43.1 Kitab Zafanya
            Menurut urutan kronologi Nabi Zefanya hidup anatara masa Yesaya dan Yeremia.
a.      Nabi Zefanya
Zefanya memulai Pelayanannya sebagai nabi waktu ia masih pemuda, mungkin pada umur dua puluh lima tahun
b.      Latar belakang sejarah dan  agama
Dua Puluh tahun sesudah nubuat Zafanya, Niniwe ibu kota asyur yang congkak itu dihancurkan (bnd. 2:13-15) dan Yosia dari Yehuda dibunih di Megido (2 Raj 23:29).
c.       Pemberitaan
Pertama-tama nabi memusatkan perhatian pada negeri dan kotanya sendiri (Zef 1:4-2:3), yang menjadi sasaran murka Allah karena dosa-dosa mereka dalam bidang sosial.
d.      Pengertian teologis
Sebagai penafsiran perjanjian Allah, Zefanya melihat bahwa hukuman Allah terhadap Yehuda memang keras, namun bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memulihkan sisa umat itu, kisah Allah dalam perjanjian-Nya akan menang
            43.2 Kitab Yoel
Lebih seikit lagi yang kita ketahui tentang Yoel dari pada tentang Zefanya.
a.      Penulisan
Unutk penulisan yang sulit tentang waktu penulisan Kitab Yoel itulis secara tradisional ada dua jawabannya
b.      Masalah penafsiran
Penafsiran apokliptik terhaap kiasan-kiasan dalam Yoel 2:4-11 memandang belalang-belalang itu sebagai makhluk-makhluk aneh yang akan mendatangkan malapetaka pada hari Tuhan (bnd. Why 9:3-11)
c.       Pemberitaan
Dalam Kitab Yoel terdapat dua bagian yang hampir sebanding, Yakni tulah belalang dan hari Tuhan (YI 1:1-2:7) dan kemenangan yang akan datang (YI 2:18-3:21).
d.      Pentingnya secara teologis
Di samping Lukisan-lukisan menyolok tentang hari Tuhan san sifat Allah yang penuh belas kasih, Yoel mengajarkan beberapa hal berharga, khususnya bahwa Allah mengenalikan sepenuhnya alam semesta.
44. Kitab Nahum dan Habakuk
            44.2 Kitab Nahum
                        a. Latar belakang
            Latar belakang pribadi Nahum (nama itu mungkin berarti “dihibur oleh Tuhan”) tidak diketahui, kecuali bahwa ia bernubuat pada masa antara ua peristiwa yakni: jatuhnya kota Tebe ke tangan pasukan Asyur di bawah pimpinan Asyurbanipal pada Tahun 663 sM (Nah 3:8-10) dan hancurnya kota besar Niniwe pada Tahun 61 sM (Nah 1:1; 2:8; 3:7).
                        b. Nilai-nilai sastra
            Nahum adalah pengarang  sastra yang sangat baik, hanya sedikit penyair dalam perjanjian Lama yang menyayangi.
d.      Makna teologis
Nubuat Nahum yang sepenuhnya berpusat pada penghancuran musuh bebuyutan Israel menimbulkan beberapa persoalan teologi.
            44.2 Kitab Habakuk
                        a. Latar belakang
            Tidak ada informasi mengenai latar belakang pribai Habakuk, sehingga banyak yang berspekulasi mengenai pemberian dan zamannya.
                        b. Pemberitaan
            Seperti Hagai dan Zakharia, Habakuk disebut “nabi”, yang mungkin adalah gelar yang menyatakan keduukan dalam masyarakat keagamaan, ataupun mungkin hanya menunjukkan bahwa kitabnya pantas dimasukkan ke dalam kanon Alkitab.
d.      Pemahaman teologis
Kehidupan untuk orang yang setia
            Allah memperlihatkan kepada Habakuk bahwa penghukuman terhadap Yehuda, walaupun dahsyat namun tidak akan bersifat menyeluruh.
Pemahaman melalui keraguan yang jujurb
            Seperti yang  jelas dari pengalaman Ayub, keraguan yang jujur dapat merupakan sikap keagamaan yang lebih sejati dari pada kepercayaan yang dangkal.
45. Kitab Obaja
Kitab Obaja adalah Kitab tersingkat dalam Perjanjian Lama; panjangnya hanya dua puluh satu ayat.
            45.1 Nabi dan nubuatnya
Umumnya Nabi Obaja dianggap berasal dari Yehuda, Namun kitabnya tidak menyebutkan nama ayahnya maupun daerah asalnya.
            45.2 Pemberitaanya
Soggin (1976: hlm.341) mengatakan: “Obaja kurang menarik perhatian dari segi teologis an masuk dalam kanon dapat fijelaskan dengan mudah sebagai hasil polemic anti-Edom yang umum terdapat pada awal abad pertama terikh Masehi.”
a.      Edom
Nubuat-nubuat dan ucapan ilahi terhadap Edom, seperti juga terhaap bangsa-bangsa lain, terutama diperuntukkan bagi bangsa Israel.
b.      Hari Tuhan
Setelah penghakiman atas segala bangsa pada hari Tuhan, maka akantiba pemulihan dan pembaharuan.
c.       Relevansi
Sebagai bagian dari firman Allah yang kekal, kitab itu harus relevan bagi semua generasi, walaupun ada maknanya yang khusus untuk zaman dan keaaan tertentu.
46.Kitab Yehezkiel
            Kitab Yehezkiel berasal dari zaman pembuangan.
            46.1 Nabi Yehezkiel
                        a. Pribadinya
Yehezkiel anak busi berasal dari keluarga imam (Yeh 1:3). Ia besar di Palestina, mungkin di Yerusalem, dan dibawa kebabel pada tahun 597 sM (lihat Yeh 33:21; 2 Raj 24:11-16).
                        b. Zamannya
Masa pembuangan Yehuda (597-538 sM) hampir bersamaan dengan masa kerajaan Babel (612-539 sM).5
            46.2 Penulisan
                        a. Kanonisitas
Masalah kanonisitasnya tidak menyangkut apakah Kitab Yehezkiel boleh masuk ke dalam kanon , melainkan apakah Kitab yang sudah lama dalam kanon ini harus dihilangkan (atau “disembunyikan”) dari kanon.
                        b. Kritik
Pada tahun 1913, Driver (1972: hlm. 297) menulis: “Tidak ada masalah mengenai Pengarangnya, seluruh kitab itu dari awal hingga akhirnya dengan jelas merupakan hasil pikiran satu orang saja
            46.3 Bentuk kanonis
                        a. Analisis
Kitab Yehezkiel berisikan pemberitaan yang isampaikan secara lisan atas pemerintahan Allah (Yeh 3:10; 14:4; 20:1; 27; 24:8; 43:10).
                        b. Alegori dan tindakan profetik
Yehezkiel memakai sejumlah alegori: pohon Anggur (Yeh 15), istri Allah (Yeh 16), burung rajawali (Yeh 17), singa betina (Yeh 19:1-9), kebun anggur (Yeh 19:10-14), pedang (Yeh 21), Ohola dan Oholiba (Yeh 23) dan kuali (Yeh 24).
d.      Kronoliogi Yehezkiel
Menurut nubuat kitab ini berita tentang kejatuhan Yerusalem (Yeh 33:21) diterima pada tanggal 8 januari 585 sM ( lihat tabel di atas).
e.       Anak Manusia
Gelar ini ipakai kira-kira 90 kali dalam Kitab Yehezkiel, selalu oleh Allah untuk mengapa Yehezkiel.
f.       “Tunjukkanlah mukamu kepada”
Untuk mengingatkan Yehezkiel akan hal tersebut dan memperkuat tekadnya untuk melaksanakan perintah Allah.17
g.      “Akulah TUHAN”
Ungkapan ini banyak dipergunakan dalam Kitab Yehezkiel18 dan dapat dianggap salah satu cirri khas kitab ini.
            46.4 Teologin
                        a. Penglihatan akan Allah
Kepergian Allah dari kota suci dan kembali-Nya beberapa tahun kemudian, membentuk kerangka nubuat Yehezkiel.
                        b. Penyembah berhala
Dasar Hukuman Allah atas penyembahan berhala diberikan dalam Imamat 26:14-45, “jikalau kamu tidak mendengarkan aku, dan tidak melakukan segala perintah itu” (ay 14; bnd. Ay 21,23,27).
d.      Tanggung jawab pribadi
Yeremia dan Yehezkiel keduanya mengutip satu peribahasa yang mungkin umum dipakai pada masa itu
e.       Hari Sabat
Yehezkiel menggunakan ungkapan “hari-hari sabat-Ku” sebanyak ua belas kali, paling banyak terdapat dalam Yehezkiel 20.
f.       Tirus
Tirus yang melambangkan persekutuan daging maritime Fenisi, digambarkan sebagai kapal (Yeh 27:3-9); tempat-tempat persinggahan bersama-sama dengan muatanya dilukiskan secara terinci.
g.      Mesir
Apabila menceritakan sejarah Israel, para nabi sering mengacau kepada Perbuakan di Mesir. Dari satu segi ada hubungan histirisnya engan peristiwa pembuangan.
            46.5 Eskatologi
Karena itu Yehezkiel bukanlah orang pertama yang membicarakan eskatologi.
a.      Gembala sejati
Yehezkiel 34 merupakan nubuat tentang para gembala (ay 2), yaitu para pemimpin rohani dan politik yang tiak melaksanakan peranan yang diberikan Allah kepada mereka (lihat ay 10).
b.      Hati dan roh yang baru

Seperti Yeremia,Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah tidak melulu bermaksud untuk menghukum umat-Nya dan memberikan kesempatan kepaa sisa umat-Nya untuk memulai lagi dengan manusia yang sama dan tidak ditebus (lihat Yeh 36:24-27; bnd. 11:19; 18:31; 37:14).
c.       Lembah tulang-tulang kering
Yehezkiel 37 tidak menggambarkan kebangkitan pada akhir zaman walaupun kepercayaan akan kebangkitan mendasari bahasa yang dipakai.
d.      Pembuangan Kedua?
Yehezkiel 38-39 kelihatannya mengumumkan serangan kedua terhadap bangsa Israel (lihat Za 12:3). Yehezkiel bernubuat melawan Gog.
e.       Apakah ibadat akan dipulihkan?
Salah satu masalah yang paling sukar dalam menafsirkan kitab ini terdapat dalam Yehezkiel 40-48.
f.       Kitab Yehezkiel dan kitab Wahyu
Perbandingan antara Kitab Wahyu dan Kitab Yehezkiel menunjukkan bahwa penulisan kitab Wahyu menggunakan sangat banyak gambaran, kiasan dan bahas yang diambil dari nubuat Yehezkiel.
47. Kitab Daniel
Kitab Daniel berisi salah satu berita terbesar dalam Perjanjian Lama, yaitu: kerajaan-kerajaan dunia ini akan iganti dengan kerajaan Allah..
            47.1 Daniel sebagai nubuat Apokaliptik
                        a. Nubuat
Dalam kanon Ibrani Kitab aniel tidak termasuk “Nabi-nabi”. Beberapa ahli mengemukakan, bahwa bagian kanon itu telah tertutup sebelum Kitab aniel ditulis.
                        b. Nubuat apokaliptik
Kitab Daniel termasuk jenis sastra yang bisa disebut “apokaliptik”, yang arti harfiahnya ‘pernyatan, penyingkapan.’
            47.2 Daniel dan Kitabnya
                        a. Pribadinya
Menurut Daniel 1:6; Daniel adalah salah satu seorang muda yang dibawa dari Yerusalem ke babel oleh Nebukadnezar untuk dilatih melayani dalam istana raja.
                        b. Isi
Kitab aniel jelas terbagi atas dua bagian ari segi isi:cerita-cerita (Dan 1-6) dan penglihatan-penglihatan (Dan 7-12).
c.Daniel dan raja-raja
Daniel 1-6 kadang-kadang disebut “pasal-pasal sejarah”. Tanpa menyangkal isinya mungkin bersifat historis, kita harus mempertanyakan apakah maksu utamanya memang demikian.
e.       Mimpi-mimpi Daniel
Ada perubahan jelas dalam aniel 7-12, dalam Daniel 1-6 peristiwa-peristiwa yang dialami Daniel diceritakan dalam bentuk orang ketiga; sedangkan dalam aniel 7-1 ceritanya disampaikan dalam bentuk orang pertama (dengan seikit pengecualian, misalnya dan 7:1; 10:1).
            47.3 Penulisan
Mungkin tidak ada kitab lain dalam Alkitab, yang waktu penulisannya ditegaskan dengan begitu pasti dan disangkal dengan begitu keras , seperti Kitab Daniel
a.      Bahasa
Bukit linguistic tidak selalu dipertimbangkan secara memadai tatkala membicarakan waktu penulisan kitab itu. Para ahli telah lama menyadari bahwa bahasa dalam Kitab Daniel mempunyai cirri-ciri yang lebih awal dari abad ke-2 sM.8
b.      Pengarang
Satu-satunya keterangan tentang pengarang adalah pernyataan bahwa Daniel menulis mimpi itu (Dan 7:1).
            47.4 Penafsiran
Agaknya penafsiran mimpi an penglihatan dalam Kitab Daniel sangat sukar.
a.      Kerajaan-kerajaan dan kerajaan Allah
Dalam Daniel 2, Daniel menafsirkan mimpi Nebukadnezar tentang patung yang berkenan dengan “apa yang akan terjadi kemudian hari” (ay 45).
b.      Bintang keempat
Sebagai respon terhadap keinginan Daniel untuk mengetahui lebih banyak tentang binatang keempat (Dan 7:19), maka ia diberikan penglihatan selanjutnya. 
c.       Domba jantan, kambing jantan dan tanduk
Gambaran ini bisa dimengerti sebagai Alexander Agung yang meninggal segerah setelah menaklukkan persia dan wilayah Timur dan digantikan oleh keempat jendralnya.
d.      Doa Daniel bagi bangsanya
Dari pengetahuan tentang nubuat Yeremia, Daniel percaya bahwa satu masa Dari pengetahuan tentang nubuat Yeremia, Daniel percaya bahwa satu masa yabnd. Yerang lamanya tujuh puluh tahun  telah ditetapkan bagi timbunan puing Yerusalem (Dan 9:2;   25:11-12)
e.       ”kekejian yang membinasakan”
Dalam penglihatan yang diberikan keterangan waktu yang tepat (23 Agustus 536 sM, 10:4), Daniel diberitahukan tentang apa yang akan menimpa bangsanya pada hari-hari yang terakhir (Dan 10:14).
f.       “Seperti seoarang anak manusia”
Dalam Daniel 7:13, ketika binatang-binatang dibunuh Dalam Daniel 7:13, ketika binatang-binatang dibunuh, “seorang seperti, “seorang seperti anak manusia” datang awan-awan dari langit”.
48. Kitab Hagai
Pada tanggal 12 Oktober 539 sM pasukan Koresy Agung masuk ke Babel dan mengakhiri kerajaan itu.
            48.1 Latar Belakang
                        a. Kembali dari pembuangan
orang mungkin menyangka bahwa orang yahudi yang telah berada di pembuangan selama lima puluh tahun atau lebih (Dari 605 sM atau 597 sM samapi 538 sM)
c.       “Keluaran” baru?
Para nabi (terutama Yesaya ) telah berbicara tentang pembebasan oleh kuasa Allah dan mereka sering kali memakai istila-istilah yang mengingatkan akan peristiwa keluaran.
d.      Pembangunan kembali Rumah Allah
Ketika Kelompok yang dipimpin oleh Sesbazar, gubernur yang telah ditunjuk oleh pemerintahan Babel, Berhasil mencapai Yerusalem, mula-mula mereka berusaha membangun kembali Rumah Allah.
            48.2 Nabi Hagai
                        a. Pribadinya
Sangat sedikit yang kita ketahui tentang Hagai. Ia hidup sezaman dengan Zakharia (Ezr 5:1) Rumah Allah dibangun kembali (Hag 6:14) terutama karena karya mereka.
                        b. Pembaritaannya
Kitab Hagai berisikan empat nubuat, masing-masing diberi keterangan waktu dan dapat disetarakan dengan sistem penanggalan modern.
c.Peristiwa-peristiwa dari 539-515 sM
            48.3 Relevan untuk zaman lain
Nubuat Hagai sama Zakharia dan Maleaki mengakhiri bagian Alkitab Ibrani yang disebut nabi-nabi kemudian.
            48.4 Masa sesudah pembuangan
                        a. Pembentukan kanon
Selama masa antar-Perjanjian, proses pembentukan kanon Perjanjian Lama yang berlangsung sangat lama, akhirnya selesai
                        b. jaman Yahudi dalam perantauan
Orang-orang Yahudi tidak hanya berdiam d Babel, melainkan juga di Mesir dan mungkin ditempat-tempat lain.
d.      Situasi politik
Dibawah kenaharajaan persia (539-331 sM), Yehuda adalah bagian dari provinsi yang dikenal sebagai diseberang sungai yakni wilayah di sebelah barat sungai Efran.
e.       Sekte-sekte dalam agama Yahudi
Sebagai reaksi terhadap pengruh terhadap kebudayaan Yunani dalam kehidupan Yahudi, dan juga sebagai akibat penaklukan Israel dulu oleh Asyur dan Babel, muncullah sejumlah sekte Yahudi.
f.       Ringkasan masa ini
Masa sesudah pembuangan itu sangat berbeda dengan masa-masa sebelumnya.
49. Kitab Zakharia
Keterangan waktu yang terdapat dalam nubuat Zakharia menunjukkan bahwa nubuat itu sejalan dengan nubuat Hagai.
            49.1 Zakharia dan Nubuatnya
                        a. Nabi Zakharia
Zakharia (“Tuhan telah mengingat”) disebut putra Berekhya, putra Ido (Za 1-1) dan juga disebut Putra Ido (Ezr 5:1; 6:14;  bnd. Neh 12:16)
                        b. Nubuatnya
Kitab ini jelas terbagi atas dua bagian, siapa pun pengarangnya (lihat pembahasan dibawah ini: psl 49.2).
            49.2 Penulisan
Archer (1964: hlm. 411-415) berpendapat bahwa pengarangnya hanya ada satu.
            49.3 Penafsiran      
                        a. Apokaliptik
Dalam apokaliptik, keadaan atau orang tertentu pada masa sekarang sering dipakai sebagai tiep ata(contoh), masa depan.
                        b. Zakharia 1-8
Zakharia 1-8 bermula di Yerusalem pada tahun 520 sM , dengan masalh pembangunan kembali di Rumah Allah dan berakhir pada masa yang akan datang ketika bangsa-bangsa datng ke Yerusalemn dan memohon: “Kami mau pergi menyertai kamu” (Za 8:23).
d.      Zakharia 9-14
Zakharia 9-14 bahkan lebih sukar untuk ditafsirkan, pembagiannya menjadi dua “ucapan ilahi” (Za 9:1; 12L:1) dan aturan untuk memulai dari yang jelas kepada yang tidak jelas merupakan pedoman bagi kita.
e.       Zakharia dalam perjanjian baru
Ada kira-kra 71 kutipan dari kitab Zakharia dalam perjanjian baru (31 dari Za 1-8; 40 dari Za 9-14), kebanyakan terdapat dalam kitan wahyu  (31:20 dari Za 1-8; 11 dari Zan 9-14).
f.       Relevansi
Pada masa kini banyak orang tertarik akan spekulasi tentang akhir Zaman dan ada banyak perhatian tentang kuasa-kuasa gelap serta dunia roh.
50.Kitab Maleakhi    
Kitab Maleakhi bu kan hanya kitab terakhir dari kedua belas kitab nabi kecil tetapi juga- menurut tradisi-Nabi Maleakhi merupakan Akhir kegiatan profetik (bnd. Mzm 74:9; Za 13:2)
            50.1 Nabi dan zamanya
                        a. Nabi yang tak bernama
Maleakhi (Ibr mal’akhi berarti ‘utusanku’ (bnd, Mal 3:1, dimana kata itu menggambarkan pelaku yang dikirimkan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah) dan mungkin bukanlah nama pribadi.
                        b. Zamannya
Para ahli umumnya sependapat tentang waktu penulisan nubuat ini.
            50.2 Struktur dan Isi
Baik para imam maupun seluruh bangsa itu memandang rendah ibadah kepada Tuhan.
            50.3 Teologi
                        a. Tuhan Semesta Alam
Sebuta Allah yang paling umum dalam kitab Maleakhi adalah Yhwh tseva’ot.
                        b. Teodisi
Sejumlah ahli menentukan tanda-tanda tentang teodisi (pembenaran tindakan Allah) dalam kitab Maleakhi.
                        c. Perintis jalan
Maleakhi menanamkan pelopor ini “Utusan-Ku” dalam Maleakhi 3:1 dan Kemudian, lebih terperinci lagi, ia menyebutnya Elia, suatu gagasan yng diambil alih oleh agama Yahudi.5 Dalam Perjanjian Baru, Yohanes Pembabtis diaku sebagai perintis jalan itu, walaupun gelar itu tidak langsung dikenakan pada dirinya (lihat Yoh 1:21; Mrk 1:2-8; Luk 7:27-28; dan terutama Mat 11:14).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar