26. PUISI IBRANI
Dalam Perjanjian
Lama terdapat banyak sekali puisi. Beberapa terjemahan menunjukkan hal ini dengan mengatur baris-barisnya (TB).
26.1 Ciri-ciri puisi ibrani
a. Kesejajaran
Ciri-ciri khusus
puisi ibrani (dan puisi semi lainnya dari masa yang sama) ialah adanya
kesejajaran pemikiran. Teks ibrani hanya digunakan satu kata, dan kita mencoba
meniru bentuk aslinya sedekat mungkin.
Kesejajaran
persamaan
Bentuk
kesejajaran ini merupakan bentuk yang paling sederhana, terdiri dari dua bari
yang menyatakan hal-hal yang kurang lebih sama.
Kesejajaran
pertentangan
Baris kedua
mengungkapkan gagasan yang sama tetapi dalam bentuk yang menyangkal atau yang
bertentangan
Kesejajaran perlengkapan
Dalam
kesejajaran perlengkapan, baris kedua mengembangkan pemikiran dalam baris
pertama dan bukan mengulanginya.
Bentuk-bentuk
yang lain
“Bentuk
berantai” merupakan sejenis kesejajaran persamaan. Jika sebuah baris tidak
dapat disesuaikan dengan mantra yang dianggap ada, baris itu sering diubah oleh
para ahli kritik naskah.
Bukti-bukti
Ugrarit itu tidak mendukung adanya pola-pola irama atau mantra yang teratur
(lihat Lasor 1979; 1980).
c. Pasangan kata
dan cara-cara lain
Ginsberg (1936:
hlm 172) menunjukkan bahwa penyair-penyair Sirai dan Palesrin memiliki kumpulan
pasangan kata-kata yang searti yang baku, yang timbul berulang-ulang, biasanya
dalam susunan yang sama.
26.1 Manfaat penelitian puisi untuk
penafsiran
Kita harus
memperlihatkan seluruh perikop dan meneliti peranan bagian-bagian itu pada
keseluruh pemberitaannya.
a. Analisa
Misalnya saja, karena seorang anak
yang bijak member sukacita kepada ayahnya, sedangkan seorang anak bebal membuat
ibunya sedih, lalu kita menyimpulkan, ibu tidak memiliki sukacita karena
anaknya bijak atau ayah itu tidak bersedih karena anaknya yang bebal.
b. Mengenal gaya
bahasa puisi
Pada waktu Yesaya berbicara kepada
“pemimpin-pemimpin, manusia Sodom” dan rakyat, manusia Gomora (Yes 1;10; lihat
di atas), kita tidak boleh melihat arti hafiahnya saja, karena Sodom dan Gomora
sudah lama lenyap.
c. Aliterasi,
asonansi, paronomasia, onomatope
Asonasi
menggunakan suara-suara yang sama atau mirip (bisanya bentuk vocal/huruf hidup)
dalam kata-kata. Paronomasia merupakan permainan kata-kata dengan suara yang
sama atau mirip tetapi berbeda artinya. Onomatope adalah penggunaan kata-kata
yang suaranya mirip dengan atau yang member konsep yang digambarkannya.
d. Berusaha
memelihara keindaha pengungkapan
Ahli-ahli
berusaha keras mempelajarisebuah ayat, mencoba untuk menentukan kata-kata dan
ungkapan-ungkapan yang menyampaikan arti dengan keindahan yang sana dengan
aslinya.
26.3 Kesimpulan
Dalam usaha kita
berbicara mengenai Allah , ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu
prnyangkalan dan pembandingan.
Cara penyangkalan memakai bentuk
negatif. Pendekatan yang kedua membandingkan Allah dengan sesuatu yang
diketahui dalam ruang dan waktu.
Puisi
Alkitab memiliki daya tarik universal. Susunan dan kiasannya tidak hilang dalam
terjemahan dan berbicara pada “tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” (why
5:9).
Bahkan Puisi perjanjian Lama bukan
hanya sebagai cara mengelan Allah tetapi lebih-lebih merupakan cara memuji Dia
yang patut dipuji.
27. KITAB MAZMUR
27.1 Nama
Nama kitab ini
dalam LXX adalah Psalmoi. Kata Yunani
( dari kata kerja psallo yang artinya
“memetik atau mendentingkan”) mula-mula digunakan untuk permainan alat musik
petik atau alat musik itu. Kemudian kata itu menunjukkan nyanyian (psalmos) atau kumpulan nyanyian (psaltenon).
27.2 Struktur
Sekurang-kurangnya
selama dua ribu tahun, Kitab Mazmur dibagi dalam lima jilid: Mazmur 1-42;
42-72;73-89;90-106;107-150. Kumpulan yang lebih awal berisi mazmur-mazmur yang
ditulis oleh Daud (Mzm 3-41;51-71), Korah (Mzm 42-49), dan Asaf (Mzm 50;73-83).
27.3 jenis sastra
Kelima jili dalam kitab Mazmur
sejarang tampaknya mencerminkan proses keunggulan mazmur-mazmur itu. Untuk
memahami sebuah mazmur kita dapat mulai dengan beberapa pertanyaan sebagai
berikut:
·
Apa
yang terjai dalam mazmur itu : kelihan, pujian, ucapan syukur atau ajaran?
·
Siapa
yang berbicara: seorang pribaia atau jemaat Israel? Jika seorang pribadi,
pengkhotbah atau nabi; atau seorang pribadi yang mengeluh dalam penderitaan
atau yang mengucap syukur karena mengalami penyelamatan? Apakah dipakai kata
ganti orang tunggal maupun jamak secara bersama-sama, seola-olah mencakup
seorang pribadi dan juga jemaat?
·
Apakah
disebutkan sesuatu tentang raja? Apakah kata-kata seperti ”diurapi”, “anak
laki-laki” atau “perisai” igunakan untuk meninjukkan hubungannya dengan Allah
atau Israel?
Daftar berikut ini
menjelaskan garis besar pendekatan Gunkel, dengan beberapa perubahan
berdasarkan penelitian selanjutnya:
a.
N yanyian pujian
Himne
atau nyanyian pujian bergema dengan semangat orang yang beribadat yang merasa
berhadapan dengan Allah muka dengan muka. Pujian-pijian itu sering teriri atas
tiga unsur.
(1)
Panggilan untuk
beribadat,
yakni seorang pemimpin mendorong jemaatnya untuk memuji Tuhan.
(2)
Gambaran tentang karya
atau sifat-sifat Allah yang biasanya merupakan isi puji-pujian dan memberi
motivasi untuk memuji.
(3)
Kesimpulannya, yang
menghimbau puji-pujian atau ketaatan yang baru : ”Haleluya!”7 (Mzm
105:45c).
Nyayian
kemenangan
Nyanyian
kemenangan (misalnya Mzm 68) disusun menurut nyanyian penuh semangat yang
dibawakkan oleh Miryam.
Nyayian
arak-arakan
Nyanyian
arak-arakan menggambarkan kerinduan dan pengharapan para peziara serta
penyembah pada waktu menghampiri Rumah Allah. Gambaran tentang dinding-dinding
muliah dan bangunan-bangunan dari sion, Kota Allah yang suci (Mzm 87).
Nyayian sion
Ada
beberapa Mazmur yang berfokus pada kota Sion (misalnya Mzm 46;48;76), yang
memuju Tuhan karena kehadiran-Nya yang agung.
Nyayian penobatan
Dalam
beberapa Mazmur (misalnya Mzm 47; 93; 96-99) dirayakan pemerintahan Allah
sebagai raja atas bangsa-bangsa. Ada dua unsure yang khas yaitu:
·
Seruan
dalam bentuk jamak, yang memanggil bangsa-bangsa dan semua ciptaan untuk memuji
Tuhan Allah; dan
·
Alasan
untuk memuji, misalnya kedatangan Allah (Mzm 97:2-5), karya penyelamatan Allah atas Israel (Mzm
99:6-7), kekuatan(mendukMzm 97:4), keagungan (Mzm 96:6), kedilan (Mzm 99:4),
dan kemenangan (Mzm 47:4).
b.
Keluhan umat
Penggunaan
mazmur-mazmur keluhan ini jelas. Doa salomo pada saat penabisan Rumah Allah
mengandung gambaran terinci mengenai peristiwa-peristiwa mana kalah umat Allah
berkumpul di Rumah Allah dan menyampaikan permohonan untuk penyelamatan-Nya (1
Raj 8:33-40).
Keluhan pribadi
Mazmur-mazmur dalam
kategori ini lebih banyak daripaa kategori lainnya. Unsur-unsur keluhan pribadi
ini hampir sama dengan unsure-unsur
keluhan Umat.
c.
Nyayian syukur
pribadi
Bentuk
nyayian-nyanyian ini sering berhubungan dengan bentuk keluhan pribadi.
Nyanyian-nyanyian ini dimaksud untuk digunakan
setelah penyelamatan terjadi dan keluhan-keluhan terjawab.
d.
Mazmur kerajaan
Walaupun ini
sebenarnya tiak termasuk suatu jenis sastra ada sekumpulan mazmur yang berusaha
dengan raja Israel.
Isi dan bentuk sastranya
memungkinkan kita menduga peristiwa-peristiwa ketika mazmur-mazmur tentang
kerajaan ini digunakan dalam ibadat umum, terutama pada waktu penobatan raja,
pernikahan raja dan peperangan.
Penobatan
Pengetahuan yang
terpilah-pilah tentanf ucapan seperti itu
didapat dari cerita tentang pengurapan salomo yan g dilakukan secara tergesa-gesa (1 Raj 1:32-40) atau
penobatan yoas menjai raja dengan aanya peristiwa berdarah (2 Raj 11:9-12:1)
dan bagian-bagian mazmur yang berhubungan dengan upacara-upacara penobatan
(misalnya Mzm 89:20-38).
Pernikahan
Pernikahan
member kesempatan untuk menekankan peranan raja sebagai kepala tentara dan
perjuangan untuk keadilan, yang diurapi oleh Allah sendiri.
Doa-doa sebelum
atau setelah peperangan
Jaminan akan
kemenangan mungkin diucapkan oleh seorang imam atau nabi paa saat berdoa
seperti pada saat doa seperti ini disamapaikan (perhatikan perkataan Yahaziel
kepada Yosafat, 2 Taw 20:14-17). Sesudah Mazmur 20:6 tampaknya ada suatu
jaminan ilahi yang menyebabkan kemenangan.
f.Mazmur hikmat
Hampir semua
ahli perjanjian lama sependapat bahwa sejumlah mazmur mengandung pengajaran
untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab.
Selain mazmru-mazmur hikmat ini, ada
mazmur lain yang berisi ayat atau bait yang mencerminkan pengaruh sastra hikamt.
Perayaan tahunan berlangsung beberapa hari dan para peziarah dari seluruh
negeri turut merayakannya.
Ibadat itu berakar pada pernyataan
Allah dalam sejarah mereka, yang menyembuhkan dan memberi harapan.
27.5 Judul-judul dan istilah-istilah
teknis
Salah satu
bagian dalam penelitian Kitab Mazmur yang paling penting tidak pasti hasilnya
ialah usaha untuk mengerti judul-judul dan catatan-catatan pada awal atau akhir
beberapa mazmur.
Anderson (1981) membagi juul-juul an
catatan –catatan itu dalam lima kategori,
yang akan diikuti dalam pembahasan dibawah ini.
a.
Kumpulan,
penyusun atau pengarang
Judul “Dari
Daud” ditemukan 73 kali artinya mungkin “itulis Oleh Daud”, yang sangat terbukti keahliannya di
bidang musik (1 Sam 16:17-23; 18:10; 2 Sam 1:17-27; 3:33 dst; 23:1-7; Am 6:5).
Jenis-jenis
mazmur
Jenis yang
paling sering disebut adalah “mazmur”
(Ibr. Nizmor), yang digunakan lebih
dari 50kali dalam kitab Mazmur dan tidak dapat di liar kitab ini dalam
Perjanjian Lama. Mazmur 45 dengan tepat disebut “Nyanyian Kasih” (syir yedidot). Arti syiggayon
(Mzm 7) masih belum jelas.
b.
Tujuan dan
penggunaan dalam ibaat
Beberapa
istilah tampkanya menunjukkan waktu mazmur digunakan. Arti le’annot (Mzm 88) tiak pasti, mungkin “untuk penebusan
dosa” atau”untuk dinyanyikan” atau semacam catatan musik.
c.
Catatan teknis
musik
Di
sini malah terdapat lebig sedikit lagi kesepakatan. Saran-saran yang ikemukakan
mencakup nama Lagu-lagu, petunjuk untuk iringan, atau catatan untuk
penggunaannya dalam ibadat di Rumah Allah.
Catatan sejah
Catatan
sejarah yang menghubungkan suatu mazmur tertentu (misalnya Mzm 3; 7; 18; 34;
51; 52; 54; 56; 57; 59; 60; 63; 142) dengan suatu peristiwa sejarah terutama
bermanfaat untuk member petunjuk mengenai bagaimana para penafsir Yahudi paa
masa sesudah pembuangan mengeri mazmur itu.
27.6 Sumbangsih
pada teologi Alkitab
Kitab
Mazmur merupakan gambaran iman alkitabiah bagi orang yang tidak memiliki
alkitab an tidak dapat membacanya.
Yang terpenting, mazmur-mazmur itu
menyatakan hubungan antara, Israel dan Tuhan Allah.Pada waktu yang sama mereka
menghaapkan kepada-Nya dengan semangat penuih emosi; mempersoalkan keputusan-Nya
secara logis dan gigih; dan meminta-Nya dengan semangat untuk campur tangan
28. Sastra hikmat
Hikmat berakar
pada zaman yang sangat kuno.
28.1 Jenis-jenis
sastra hikmat
Biasanya
ada dua jenis utama tulisan hikamat yang dapat dibedakan, yaitu:
·
Hikat
dalam bentuk pribahasa
·
Hikmat
spekulatif yang berifat perenungan dan
pemikiran.
a. HIkmat alam bentuk amsal
Amsal-amsal
yang paling awal dimaksukan untuk diteruskan secara lisan, bukan tertulis dan
tulisan-tulisan hikmat sring mempertahankan tekanan yang bersifat lisan ini
b.
Hikmat spekulatif
Tulisan-tulisan
hikmat kuno kadang-kadang ada juga dalam bentuk dialog, seperti Teodiki babel, suatu sanjak akrostik dengan 27 stanza
yang masing-masing terdiri dari 11 baris.
28.2 Ruang
Lingkup sastra hikmat dalam Alkitab
a. Peranan orang bijak
kata-katanya
dalam ayat 14 menyatakan bahwa ia sudah biasa dengan amsal-amsal dalam
lingkungan hikmat: ”Pada waktu itu nasihat yang tercurah kebumi, yang tidak
terkumpulkan lagi”.
b. Sifat hikmat Alkitab
oleh
sebab itu, hikmat di negeri timur tengah kuno dan dalam perjanjian lama
cenderung menekankan keberhasilan dan kesejahteraan.
d.
Tulisan-tulisan
hikmat dalam Alkitab
Beberapa
mazmur juga mencerminkan tema-tema hikma (lihat Mzm
1:32;34;37;49;73;112;127-128;133; lihat diatas : ps 27.3.f).
29. Kitab Amsal
Kitab Amsal merupakan kumpulan
tulisan dengan aneka ragam gaya yang berdeda-beda
29.1
Tujuan
Dengan
mengutip dan melukiskan kebiasaan hidup yang negative dan positif, Kitab Amsal
menjelaskan perilaku yang benar dan salah dalam berbagai keadaan.
29.2
isi
Kitab Amsal sekurang-kurangnya
terdiri dari delapan kumpulan tersendiri, yang dapat dibedakan dari sub-judul
pengantar atau dari perubahan gaya tulis yang mencolok
a.
Pentingnya
Hikmat
Pengantar dalam
Kitab Amsal menyebut muridnya sebagai Anaknya (contoh Ams 1:8; 2:1; 3:1) dan
memepertahankan nada kebapaan dalam seluruh tulisannya.
b.
Amsal-amsal
Salomo
Dengan
bertambahnya pemahaman akan tulisan hikmat Timur Tengah Kuno dan makin jelasnya
kejayaan kerajaan salomo, maka timbul pengharapan terhadap peranan Salomo
sebagai pendukung hikmat di Israel.
c.
Amsal-amsal
orang bijak
Amsal-amsal ini,
yang berbeda dengan bagian sebelumnya, pada umumnya lebih panjang (banyak yang
panjang dua ayat atau lebih), lebih erat hubungan satu sama yang lain, dan
mempertahankan temanya.
d.
Perkataan-perkataan
tambahan
Kumpulan singkat
ini berisi amsal-amsal yang singkat (ay 26) dan nasihat-nasihat yang lebih
panjang(ay 30-34; bnd. 6:6-11).
e.
Amsal-amsal
Salomo kumpulan Hizkia
Dari segi gaya
dan isinya, bagian ini banyak kesamaannya dengan Amsal 10:1-22:16 (bandingkan
Ams 25:24 dengan 21:9; 26:13 dengan 22:13; 26:15 dengan 19:24).
f.
Perkataan-perkataan
Agur
Kumpulan nasihat
mereka merupakan Contoh lebih lanjut mengenai sifat hikmat Ibrani yang bersifat
antar bangsa, yang diterima dan dibentuk menurut cita-cita perjanjian Allah
dengan Israel.
g.
Perkataan-perkataan
Lemue
Kumpulan yang
singkat ini terdiri dari basihat yang bijak sana dari ibunya untuk
mempersiapkan dia menjadi raja.
h.
Gambaran tentang
istri yang cakap
Gambaran
mengenai perempuan yang rajin, cakap, teliti, dan saleh ini merupakan
kesimpulan yang sangat sesuai untuk kitab mengajarkan tentang keberadaan dan
pentingnya hidup yang taat kepada Allah dalam segala Hal.
i.
Batas-batas
hikmat
Amsal-amsal ini
bermanfaat sebagai Penuntun menuju keberhasilan, tetapi dapat juga menyesatkan
dipandangan sebagai perkataan-perkataan ajaib yang selalu dan dengan sendirinya
membawa hasil.
29.3 Waktu
penyusunan
Dari Amsal 25:1 jelaslah bahwah
Kitab Amsal tidak mungkin diselesaikan sebelum masa Raja Hizkia (kira-kira
715-686 sM).
29.4 Kitab Amsal
dan Perjanjian Baru
Para
penulis Perjanjian Baru sering mengutip Kitab Amsal untuk mendukung pengajaran
mereka.
30. Kitab Ayub
Merupakan
permulaan dari empat puluh dua pasal mengenai Penderitaan, Keluhan, perdebatan
dan kisah tanggapan yang tercakup dalam Kitab Ayub.
30.1
Nama dan tempat kitab ini dalam Kanon
Nama Ayub (Ibr. Iyyov), yang ditafsikan oleh Albirght sebagai “Di mana Bapa (ku)?”,
terdapat dalam surat-surat Amarna (kira-kira 1350 sM) dan dalam Naskah-naskah
Kutukan di Mesir(kira-kira 2000sM).
30.2
Latar Belakang
a.
Waktu penulisan
Baik para rabi dahulu maupun para
Ahli modern tidak sepakat Mengenai waktu penulisan Kitab Ayub.
b.
Kesejaraan dalam sastra Timur Tengah Kuno
Tidak ada bukti bahwa Kitab Ayub
berkaitan secara langsung dengan
tulisan-tulisan lain di Timur Tengah Kuno.
c.
Pengarang
Pengarang Kitab Ayub bersembunyi
tanpa di belakang karyanya.
30.3
Struktur
a.
Alur
Sementara itu
kita harus mencari tema dan mekanisme karya ini dalam bentuknya yang sudah
selesai.
b.
Kesatuan
Apabila analisis
terhadap alur kisah ini dan hubungan yang rumit antara bagian-bagiannya adalah
benar
30.4
Kajian sastra
a.
Jenis sastra
keluhan dan pemulihan keadaan kadang-kadang
dikenal sebagai jenis sastra tersendiri, yang mengikuti pola Ludlul Bel Nemeqi dari babel.
b.
Ciri-ciri sastra
Para peneliti di
bidang kesustraan member penilaian yang tinggi pada seni karya Kitab Ayub.
c.
Bentuk
Kitab Ayub
adalah paduan dari hampir tiap jenis tulisan yang terdapat dalam Perjanjian
Lama.
30.5
Sumbangsih Teologis
Setiap kitab
dalam Alkitab harus dipelajari secara keseluruhan dan bagian-bagiannya dilihat
dalam hubungannya dengan maksud pengarangnya secara keseluruhan.
a.
Kebebasan Allah
Kitab
ini memperkenalkan Allah yang bebas bertindak secara mengejutkan, memperbaiki
penyimpangan manusia dan mengoreksi kitab-kitab yang ditulis tentang Dia.
b.
Percobaan oleh
Iblis
Salah satu acuan
yang paling awal mengenai Iblis adalah penampilannya dalam pembukaan kitab ini
(bnd. 1 Taw 21:1; Zak 3:1)
c.
Kekuatan untuk
menderita
Kitab Ayub juga
mengajarkan tentang Pentingnya persahabatan dalam penderitaan, khususnya
tentang bahaya nasihat yang terlalu sederhana atau naïf, ataupun penghiburan
palsu.
31. Kitab Pengkhotbah
Nama “Pengkhotbah” merupakan
terjemahan dari kata Ibrani qohelet
yaitu orang yang memanggil suatu siding, mungkin untuk mengajarnya.
31.1
Tempat kitab ini dalam Kanon
Ada tradisi Ibrani yang menentukan
Qohelet di antara lima gulungan (Magillot) yang digunakan dalam perayaan resmi:
Qohelet dipakai pada hari raya Pondok Daun.
31.2
Penulisan
Ahli-ahli protestan padasejak masa Luther (abad ke 16 M) cenderung
berpendapat bahwa kitab Qohelet ditulis sejak masa Salomo, Meskipun
bertentangan dengan tradisi para rabi yang hampir suara bulat.
31.3
Tema dan isi
Pengamatan-pengamatan
mereka tampak dangkal dan nasiht-nasihat mereka terlalu mudah dalam dunia yang
ditimpa oleh ketidakkeadilan, kerja keras dan kematian.
a.
Tema
Bagi Qohelet, hikmat tradisional
bukan hanya tidak memadai, tetapi dekat
dengan hujatan
b.
Struktur
Metode
Qohelet yang unik dalam berargumentasi hanmpir tidak memungkinkan adanya garis
besar yang koheren.
c.
Kesatuan
Kesatuan
ini oleh ahli-ahli generasi sebelumnya sudah ditolak atau sekurang-kurangnya
sempat diragukan.
31.4
Ciri-ciri Sastra
a.
Renungan
Dalam renungan ini seringa ada
kesimpulan ringkas, biasanya berupa satu kalimat penutup yang menyelesaikan
pokok bahasan.
b.
Amsal
Qohelet
menggunakan amsala dengan cara tradisional dan bukan tradisional juga.
c.Pernyataan Retoris
Pernyataan-pernyataan
ini menggoda pembaca sehingga terpancing
untuk setuju tentang kesimpulannya tentang kesia-siaan.19
d.
Alegori
Pada
bagian akhir kitab ini memperkuat dengan Alegori atau kumpulan kisah yang luas
(pkh 12:2-7)
31.5
Sumbangsih bagi teologi Alkitab
a.
Kebebasan Allah dan batas-batas hikmat
Ia melakukan
dengan menekankan batas-batas pemahaman dan kemampuan manusia.
b.
Menghadapi Kenyataan hidup
Bagi dia,
Anugrah diperlihatkan dalam pemberian Allah berupa hal-hal yang baikdari
penciptaan.
c.
Persiapan untuk
injil
Ini
tidak berarti bahwa itulah tujuan utamanya atau alasan untuk memasukkan kitab
ini ke dalam kanon.
32. Kidung Agung
Nama kitab ini diambil dari ayat
pertama, “kidung agung dari salomo”.
32.1
Kanonistas
Kitab kidung Agung ini tidak segera
diterima ke dalam kanon Yahudi, seperti Nampak secara tidak langsung dalam
miysna.
32.2
Penulisan
Namun, tidak
perlu penulisan kitab ini dilakukan pada masa Helenistik (setelah tahun 330
sM).
32.3
Sifat-sifat sastra
Sebenarnya
kidung Agung bukanlah tulisan hikmat, karena bentuknya yang menonjol adalah
puisi cinta, bukan pengajaran atau perdebatan.
32.4
Penafsiran yang pernah diusulkan
Para ahli mungkin lebih banyak
berdebad pendapat tentang asal, arti dan tujuan Kidung Agung dari pada tentang
kitab-kitab lain dalam Perjanjian Lama
a.
Tafsiran
alegoris
Mungkin
penafsiran Alegoris, dan tradisi yang menyebut Salomo sebagai penulis Kidung
Agung, meyebabkan kitab ini masuk dalam kanon Alkitab.
b.
Tafsiran
tipologis
Metode
ini berusaha menghindari subjektifitas penafsiran alegoris dan mempertahankan
pengertian harfiah puisi itu dengan menekankan tema-tema utama tentang kisah
dan pengabdia, bukan tentang rincian-rincian kitab itu.
c.
Tafsiran
dramatis
Hadirnya
dialog, percakapan seorang diri dan paduan suara (lihat diatas) membuat
beberapa penelitian kesustraan pada masa lampau (seperti Origenes, kira-kira
240 sM, dan Militon, Abad ke-17).
d.
Kidung
Pernikahan
Upacara
perkawinan di Siria menimbulkan pandangan baru tentang Kidung Agung pada akhir
abad yang lalu (lihat Keil-Delitzsch 1976: hlm. 162-176).
e.
Ucapan-ucapan liturgy
Kidung
Agung berasal dari upacara-upacara liturgy dalam penyembahan Dewa Tamus (bnd.
Yeh 8:14).
f.
Kidung cinta-kasih
Kidung
Agung sesagai suatu Puisi atau kumpulan puisi cinta, yang memungkinkan tetapi tidak
harus dihubungkan dengan perayaan perkawinan atau peristiwa tertentu.
32.5
Tujuan
Di mana kedudukan puisi cinta
seperti itu dalam kitab suci, khususnya jika pada mulanya Kidung Agugn itu
tidak dimaksudkan sebagai suatu alegori atau tulisan bersifat lambang tentang
kasih Allah? Kidung agugn merupakan suatu pelajaran, perumpamaan (masyal) luas yang menggambarkan
keajaiban dan kekayaan cintamanusia yang merupakan pemberian kasih Allah.
E. NUBUAT
33. Nabi dan Nubuat
Istilah “nabi”
agak sering terdapat dalam Perjanjian Lama, dan beberapa tulisan tertentu
disebut “nubuat”
33.1
Istilah-istilah
a.
Nabi
Kata “nabi” sepadan dengan kata navi dalam bahasa Ibrani
b.
“Pelihat” dan Istilah-istilah lain
Seorang nabi disebut juga “pelihat”
yang berarti ‘orang yang melihat dalam suatu penglihatan.
33.2
Ciri-ciri nabi
a.
Ekstase
Menurut
pandangan sebagian Ahli, cirri utama nabi adalah beursifat ekstase (keadaan di
luar kesadaran diri).
b.
Panggilan
Para nabi dalam Alkitab bukan hanya yakin
bahwa Allah telah berbicara kepada mereka, tetapi juga bahwa merka juga
dipanggil menyatakan pesan Allah5.
c.
Kekudusan
Walaupun
ada jarang pernyataan dalam Alkitab tentang kekudusan para nabi, namun biasanya
diterima bahwa Allah hanya menggunakan orang-orang kudus sebagai nabi-Nya.
b.
Abad Kesepuluh dan kesembilan
Karena masa itu bersamaan dengan
permulaan kerajaan, kita dapat menyimpulkan bahwa para nabi khususnya dimaksud
untuk melayani sebagai penyambung lidah Allah kepada raja-raja.
d.
Abad kedelapan
dan ketujuh
Karena
itu nabi-nabi pada abad ke7 mempunyai pengertian lebih tajam mengenai hukuman,
dan dengan lebih kuat lagi mereka menyeturukan agar rakyat bertobat.
e.
Masa pembuangan
dan sesudah pembuangan
Yerusalem,
berakhir pula cara hidup lama. Sebagian besar itu dijadikan tawanan yang
memerlukan harapan dan dorongan untuk mulai.
f.
Daftar Nabi-nabi
Sebelum
Samuel, Masa kerajaan, Dari perpecahan kerajaan sampai masa asyur, Abad
kedelapan, Abad ketujuh, Abad keenam, Masa sesudah pembuangan
33.4
Nubuat
Dalam
Alkitab, kedua unsure itu ada.
a.
Pesan Allah pada
keadaan saat itu
Nubuat
adalah pesan Allah kepada bangsa-Nya dan raja merupakan wakil-nya. Dari segi
nubuat mengancam mengenai hukuman, karena umat Allah tetap memerlukan koreksi.
b.
Pesan Allah mengenai
masa depan
Nubuat
merupakan jendela yang dibuka oleh Allah bagi umat-Nya melalui hamba-hamba-Nya,
para nabi.
34. Kitab Amos
“Datanglah
ke betel dan lakukanlah perbuatan jahat!” kata Amos dengan ironi yang tajam.
34. 1 Nabi Amos
a. Pribadinya
Amos
adalah seorang peternak domba dari Teoka (Am 1:1), suatu desa pinggiran gurun
yehuda, kira-kira 15 km di sebelah selatan betlehem.
c.
Zamannya
Kata-kata
Amos tentu di samapaikan pada masa Yerobeam II, Anak Yosua yang memerintah di
Israel pada tahun 793-753 sM, karena pertentangan antara Amos dan Amazia (Am
7:10-17) merupakan bagian yang terpenting dari pemberitaan kitab Amos itu.
d.
Pemberitaannya
Demikianlah
keadaan digambarkan dalam kitab Amos, kedua kelompok yang muncul, yang kaya dan
yang miskin (Am 5:10-11, 15; 6:4-5(.
34.2 Nubuat Amos
a. sifat
Beberapa
ahli melihat bagian yang lebih kecil yang mereka anggap sebagai pemberitaan
Amos yang asli, sedang kan yang lain berpendapat bahwa beberapa kata kunci
(”belalang”, “tali sipat”, “bakul berisi buah-buahan musim kemarau” dll).
b. isi
Nubuat
itu tertulis dibagi menjadi tiga bagian: auman singa (Am 1:1-3;8); dakwaan
Allah terhadap Israel (Am 3:9-6:14); dan hukuman Allah (Am 7:1-9:15).
c.
monoteisme etis
Dahulu
ada anggapan umum bahwa Amos memelopori monoteisme etis- yaitu konsep bahwa
hanya adanya satu Allah, yang menuntut tingkah laku etis.
d.
Penghukuman dan
Pengharapan
Ada
yang mengatakan, bahwa para nabi abda ke-8 sM hanya menubuatkan”malapetaka dan
kesuraman” dan unsure-unsur pengharapan dianggap tambahan kemudian.
e.
Apakah Amos
menentang ibadat?
Beberapa
pernyataan Amos tampaknya meremehkan pelaksanaan ibadat (lihat 4:4;5:21-24, dan
khususnya 5:25), sehingga beberapa penulisa mengagap ia menentang ibadat
kurban.
34.3 Pandangan
teologis
a. Allah yang Maha Tinggi
Amos
bukanlah seorang teolog professional dan ia tidak memberikan uraian doktrin.
Tetapi berita yang ia sampaikan dari Allah menyatakan perbuatan dan sikap
Allah.
b. Allah Israel
Akan
tetapi Israel bukan hanya suatu bangsa di antara bangsa-bangsa Israel mempunyai
hubungan yang khusus dengan Allah.
c. Tanggung jawab dan pemilihan
Dalam
kitab Amos, Dosa-dosa umat Allah merupakan Pelanggaran hokum Allah.Ini tidak
segera jelas kelihatan, karena Amos tidak menguti pasal dan ayat ataupun
kata-kata yang tepat.
35. Kitab Hosea
Kira-kira satu dasawarsa setelah
Amos datang keutara mengencam pemerintahan Yerobeam, Allah memanggil hosea dari
kerajaan uta untuk melayani sebagai nabi
35.1
Nabi Hosea
a.
Pribadinya
Kegidupan
atau masa kanak-kanak hosea tidak diketahui, kecuali bahwa ia adalaha anak
Beeri (Hos 1:1) . Hal-hal lain tentang keadaan pribadinya, kecuali perkawinan
tragis, harus direkonstruksi dari gaya, nada dan Isi pemberitaannya.
b.
Zamannya
Ayat pendahuluan
(Hos 1:1) menempatkan pelayanan Hosea pada masa pemerintahan Uzia, Yotam, Ahas
dan Hizkia di Yehuda dan Yerobean II di Israel.
35.2
Perkawinan Hosea
Pemahaman tentang perkawinannya itu
sanngat penting untuk memahami pemberitaannya.2
a.
Masalah-masalah
penafsiran
Masalah
utama yang kedua Ialah Hubungan antar Hosea 1 dan 3. Di sini kita berpendapat
bahwa kedua pasal itu bukanlah cerita yangsejajar mengenai peristiwa yang sama
(Hosea mengambil Gomer sebagai istri3); Sebaliknya Hosea 3 merupakan
sambungan dari Hosea 1.
b.
Sifat dan arti
perkawinan itu
Jelaslah
Hosea menghubungkan panggilannya sebagian nabi dengan perkawinan dengan Gomer,
tetapi hubungan antara kedua hal itu agak membingungkan.
35.3
Pembemberitaan Hosae
Namun Hosea adalah seorang penyair
berbakat; karyanya termasuk karya-karya puisi yang paling menggugah dalam
Alkitab.
a.
Pengenalan akan
Allah
Pengenalan
akan Allah bukan hanya berarti pengetahuan tentang Allah, melainkan hubungan
dengan Dia dalam kasih dan ketaatan.
b.
Kebodohan sikap
tak berterima kasih
Mulai
dengan peristiwa keluaran, ia menelusuri pemeliharaan Allah atas umat-Nya dan
pemberontakan mereka terhadap Dia.
c.
Kesia-siaan
keagamaan tanpa kesalehan
Iman-iman
menjadi sasatran khusus kemarahan Hosea. Mereka sama bejatnya dengan rakyat
yang seharusnya mereka bombing (Hos 4:9).
d.
Belas Kasihan
Allah yang tak berubah
Kasih
Allah kepada Israel lebih besar dari pada dosa mereka. Gambaran Hosea mengenai
belas kasiahan Allah terhadap Israel sungguh menggugah (Hos 11:1-9).
36. Kitab Yunus
Dalam semua kitab nubuat, cirri
utamanya adalah pesan Allah kepada seorang nabi dan melalui nabi itu kepada
Israel.
36.1
Kisah Yunus
a.
perintah Allah dan akibatnya
Yunus bin Amitai
(Yun 1:1) meramalkan tentang perluasan wilayah Israel pada masa pemerintahan
Yerobeam II (2 Raj 14:25).
b.
Perintah kedia
dan hasilnya
Satu-satunya
yang dicatat tentang pemberitaannya adalah “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe
akan ditunggang-balikkan” (Yun 3:4).
c.
Akhir cerita
Yunus
yang tidak mau pergi ke Niniwe untuk menyampaikan pesan Allah terhadap mereka
menjadi marah karena orang Niniwe telah bertobat dari perbuatana jahat mereka
ketika ia mengajarkan mereka.
36.2
Penafsiran kisah ini
Pada waktu lampau peristiawa yang
dicertakan dalam Kitab Yunus biasanya dianggap benar-benar terjadi.
a.
Penafsiran
secara historis
Cerita
itu diawali seperti nubuat-nubuat dalam kitab lain: “Datanglah firman TUHAN
kepada Yunus” (Yun 1:1).
b.
penafsiran
secara non-historis
Ada
juga beberapa cara penafsiran yang memandang bahwa Kitab Yunus tidak
dimaksudkan sebagai kitab sejarah.
·
Mitos
·
Alegori
·
Perumpamaan
c.
Penafsiran mana
yang benar?
Para penganut penafsiran historis
haruas mengakui bahwa tidak ada jawaban yang betul-betul memuaskan terhadap
beberapa pernyataan yang timbul.
36.3Sumbangsi
teologis
a.
Konsep Allah
Tampaknya Yunus salah seorang yang percaya bahwa Allah
terbatas pada tanah tempat tinggal umat-Nya, Karena Ia berusaha untuk pergi
“jauh dari Hadapan TUHAN” (Yun 1:3) dengan melarikan diri ke Tasis.
c.
Rencana
Penyelamatan yang universal
Satu-satunya konsep dalam kitab Yunus
yang tidak ditemukan dalam kitab-kitan para nabi sebelum pembuangan ialah,
bahwa Allah menyuruh nabi-Nya untuk memberitakan amanat-Nya kepada bangas lain
dan Ia akan menyelamatkn bangsa itu jika mereka bertobat.
37. Kitab Mikha
Dalam menentang penyelewengan
religius dan sosial pada Zamannya, Nabi Mikha memang kurang dikenal bila
diandngkan dengan Yesaya.
37.1
Nabi Mikha
Namanya adalah singkatan dari Mikhayahu, artinya ‘siapa yang sama
dengan TUHAN?’ (bnd. teks Yer 26:18 dalam bahasa ibrani).
37.2
Penulisan
a.
Waktu
Bagian judul
kitab ini (Mi 1:1) menyebutkan, Mikha hidup pada masa pemerintahan Yotam, Ahas,
dan Hizkia (sekitar 735-700sM). Umumnya para ahli menetapkan ayat 2-9
sekurang-kurangnya sebelum kehancuran Samaria pada tahun 721 sM.
b.
Kesatuan
Kitab Mikha
mengalami proses penyuntingan, namu kapelrud dengan alasan yang kuat menolak
pendapat bahwa para penyunting sendiri menulis dan memasukkan perikop-perikop
baru ke dalam tulisan Mikha.
37.3
Pemberitaan
a.
Strukturi
Nada rangkap mengenai penghukuman
dan anugerah merupakan struktur dasar kitab ini , yang disusun menurut
tema-tema ucapaahi, bukan menurut kronologi
b.
Pemberitaan pertama tentang hukuman
Penghukuman atas Samaria disebutkan
secara terinci (Mi 1:5-9). Kemudian hukuman Yehuda digambarkan secara rigkasan
dengan dampak terhadap kota dan desa diperbukitan dan dataran rendah (Mi
1:10-16).
c.Petunjuk pertama tentang pengharapan
pemberitaan
keselamatan ini merupakan seberkas cahaya yang menerangi kesuraman ketiga pasal
pertama kitab ini.
d.
Pemberitaan
kedua tentang hukuman
Karena kurang memiliki keberanian
dan pengertian, secara sia-sia mengharapkan perlindungan dari kehadiran Allah
dalam Rumah-Nya.
e.
Pemberitaan
kedua tentang pengharapan
Dari suramnya kemerosotan agama
dan sosial, sang nabi menatap ke masa depan yang lebih cerah karena cita-cita
perjanjian Allah akan terwuud sepenuhnya.
f.
Pemberitaan
Ketiga tentang hukuman
Bagian ini, seperti ucapan lain
mengenai penghukuman, dimulai dengan kata “Dengarlah” (lihat Mi 1:2; 3:19; 6:9;
Am 3:1; 4:1; 5:1). Adgannya terjadi di gerbang kota, tempet berlangsung proses
pengadilan.
g.
pemberitaan kega
tentang pengharapan
Dalam perikop ini yang menonjol
bukanlah kembaliny atau bertobatnya Israel melainkan campurtangan Allah.
38. Kitab Yesaya I :Latar belakang
Kitab Yesaya adalah salah satu kitab
terbesar dalam kanon Alkitabiah , bersama-sama dengan Kitab Mazmur dan Kitab
Yeremia.
38.1
Nabi Yesaya
Hampir seluruh ahli modern mengakui
kebesaran Yesaya – suatu pandangan yang berdasarkan keseluruhan kitabnya –
namun yangkal bahwa Yesaya sendiri menulissebagian kitab ini, termasuk
pasal-pasal yang luar biasa hebat dalam bagian kedua kitab ini.
38.2
Keadaan zaman itu
sejara masa ini begitu erat terjalin
dengan nubuat Yesaya sehingga nubuat itu tidak dapat dimengerti tanpa
pengetahuan mengenai peristiwa tersebut.
38.3
Struktur dan Isi
Septuaginta (abad ke-3 sM) tidak
menunjukka adanya “Yesaya pertama” dan “Yesaya kedua” walaupun septuginta itu
membagi kitab-kitab lain (misalnya kitab Samuel, Raja-raja dan Tawarikh).
38.4
Masalah Penulisan
Ahli-ahli yang
lebih konsevatif menerima adanya dua kitab yang ditulis oleh dua orang yang
berbeda (Yes 1-39 dan 40-66); Ahli-ahli yang berpandangan moderat menerima
adanya tiga kitab (Yes 1-39, termasuk beberapa penambahan kemudian; 40-5;
56-66); dan ahli-ahli yang radikal menurut lima pengarang atau lebih.
a.
Alasan-alasan
untuk lebih dari satu pengarang
Menerima begitu saja bahwa yesaya
1-39 ditulis oleh “Yesaya dari Yerusaslem” dan Yesaya 40-66 (atau Yes 40-55)
ditulis oleh seorang nabi yang tidak di kenal pada masa pembuangan
b.
Ulasan tentang
alasan-alasan tersebut
Hal itu tidak lbih sulit menerima
gagasan bahwa Surat Ibrani ditulis oleh sseorang yang tidak dikenal.
38.5
Otoritas
Hal yang
daripada soal pengarangnya adalah soal otoritasnya.
39.Kitab Yesaya II: pemberitaan
39.1
Penglihatan seorang nabi
Kita tidak tahu pasti apakah
panggilan Allah (Yes 6:8-10) menandai pemulaan pelayanan Yesaya sebagai nabi,
atau apakah panggiln itu datang kemudian.
a.
Penglihatan
Penglihatan Yesaya (Yes 6)
disebut waktunya, yaitu “dalam tahun matinya raja Uzia”.
b.
Misi
Secara sekilas, misi Yesaya
tampak sebagai pemberitaan tentang penolakan umat Israel oleh Allah.
39.2
Ajaran tentang Allah
Dapat dikatakan
Yesaya adalah ahli teologia dalam perjanjian Lama.
a.
Allah yang
Mahakudus
Yesaya memperoleh penglihatan di
Rumah Allah nerupa pernyataan Allah yang mahakudus.
b.
Allah sebagai
Penyelamat
Nama Yesaya (Ibr. yesya’yahu) yang berarti “Allah akan
menyelamatkan atau mungkin “Allah adalah keselamatan”, menolong mengerti
mengapa Yesaya sangat tertarik tentang keselamatan.
c.
Allah sebagai
Penebus
Kata kerja ga’al ‘menebus’ dan bentuk pertisipasinya go’el ‘Penebus’ juga mencolok dalam kitan Yesaya.
d.
Allah sebagai
Bapa
Walaupun Israel disebu sebagai
Anak Allah (Hos 11:1), Allah tifak disebut “Bapa” sampai tidak ada lagi bahaya
bahwa kata itu akan dimengerti sebagai ayah dalam arti jasmani.
e.
Allah sebagai
Penguasa tertinggi
Seluruh bumi penuh kemuliaan
Allah (Yes 6:3), karena itu ilahi-ilahi lin tidak ada sama sekali (Yes
2:8,18,20-21): “Mereka bukanlah Allah, hanya buatan tangan manusia, kayu dan
batu” (Yes 37:19).
f.
Roh Allah
Walaupn ada kesulitan yang tak
terletak dalam menetapkan ajaran tentang Roh,12 namun ada ajaran
yang jelas dan nyata dalam selutuh Kitab Yesaya.
39.3 Hubungan
manusia dengan Allah
Karena
itu kita akan memperhatikan sumbangan khusus yesaya, terutama yang terdapat
dalam pengertian mengenai kebenaran dan keadilan.
a.
Kebenaran
Kata-kata Ibrani tsedeq dan tsedaq teredapat 273 kali dalam perjanjian lama, dan 58 kali
diantaranya dalam kitab Yesaya.
b.
Keadilan
Kata misypat terdapat kira-kira 420 kali dalam perjanian lama.
c.
Hamba Tuhan
Salah satu sambungan teologis
terpenting dari Kitab Yesaya adalah tentang “hamba Tuhan”.
40. Nubuat mesianik
Ada juga banyak
nubuat mesianik lagi dalam kitab-kitab para nabi yang lain. Karena itu tepatlah
bila sekarang kita membahas nubuat Mesianik.
40.1
Nubuat mesianik dan nubuat secara umum
a.
Kata “Mesias”
Kata ini berasal dari kata masyiakh, sesuatu kata sifat yang
artinya “diurapi”.
c.
Nubuat mesianik
tanpa Mesias
Kendati istilah “nubuat mesianis”
dapat digunakan dalam pengertian yang luas, namun lebih baik bila membatasinya
secara lebih khusus dengan merumuskan beberapa hal khusus.
40.2
Pribadidan jabatan Mesias
a.
Anak Daud
“Mesias” secara khusus berarti Anak Daud yang akan muncul
sebagai raja mesianik. Perjanjian Baru menggunakan istilah itu dengan
pengertian yang serupa.
b.
Keturunan Daud
Pada
waktu daud merencanakan untuk membangun Rumah Allah, Nabi Natas diutus Allah ,
pertama-tama untuk menolak rencana itu dan kemudian menjanjikan bahwa, “TUHAN
akan memberikan keturunan kepadamu” (2 sam 7:11b).
c.
Mazmur-mazmur
kerajaan
Mazmur-mazmur itu berisi
ungkapan-ungkapan yang tampak menunjuk pada seorang yang lebih besar dari pada
raja yang menduduki takhta padasaat itu.
d.
Kerajaan
Mesianik
Bila diperhatikan rincian
nubuat-nubuat mesianik, kita akan temukan bahwa nabi-nabi tidak hanya
menubuatkan kesinambungan dinasti.
41. Kitab Yeremia
Kitabnya
menceritakan kehigdupan dan pemberitaannya, dan merupakan teladan dari nubuat
yang benar
41.1
Nabi Yeremia
a.
Latar Belakang
Bagian-bagian
riwayat hidup Yeremia dalam kitabnya membuat Yeremia ikenal lebih baik dari paa
nabi-nabi lainnyayang tertulis.
c.
Panggilan
Panggilan
Yeremia membuktikan ia adalah seorang nabi sejati dan panggilan ini juga
menetapkan warna panggilannya.
d.
Wataknya
Ada lima
cirikhasnya yang dapat kita lihat (Cunliffe-Jones 1960: hlm. 32 dst).
Pertama, Yeremia sangat jujur, Kedua,Yeremia berani, Ketiga, Yeremia juga
memperlihatkan kebencian, Keempat,
Yeremia memiliki kepekaan, an Kelima,
cirri khas yang terakhir an menonjol adalah pengharapan
Yeremia akam masa depan
41.2
Penulisan
Sebagian
pemberitaan Yeremia itulis pada tahun keempat pemerintahan Yoyakim (kira-kira
605 sM)
41.3
Konteks Sejarah
Kesulitan dasar
dalam menganalisa kitab Yeremia muncul karena tidak ada urutan kronologi yang
Konsisten.
a.
Pemerintah Yosi
Panggilan
Yeremia terjadi pada tahun ketiga belas pemerintahan raja Yosi (Yer 1:2).
Walaupun satu-satunya petunjuk tentang pemerintahan Yosi terdapat dalam Yeremia
3:6, kelihatannya pasti bahwa paling tidak Yeremia 1-6 berasal dari masa raja
itu.
b.
Pemerintahan
Yoahas
Karena
itu menempatkan Elyakimk ke atas tahta Yehuda, juga seorang putra dari Yosia,
dan Mengirin Yahas ke Mesir supaya ia mati di sana.
c.
Pemerintahan
Yoyakim
Setelah Elyakim naik tahta, yang
dinobatkan dengan nama raja Yoyakim, Yeremia bih darimulai menentangnya dalam
tiga medan.
d.
Pemerintahan
Yoyakhin
Pemerintahan
Raja Toyakhin yang berlangsung taiga bulan dicatat dalam 2 raja-raja 24 8:17:
Serbuan terhadapa Yerusalem, Penangkapan raja dan keluarganya, perampasan harta
Rumah Allah, Pembuangan prajurit dan ahli pertukangan Yehuda.
e.
Pemerintahan
Zedekia
Raja Zedekia,
Putra yosia dan pama Yoyakim, adalah boneka Nebukadnezar.
f.
Gubernur Gedalya
Sejarah
panjang dari penghakiman atas Yehuda mencapai mata ranrai terakhir ketika
Nebukadnezar menunjuk Gedalya sebagai gubernur (Yer 40:1-16).
41.4
Nilai-nila sastra
Lebih daripada semua nabi
lainnyadalam perjnjian lama, Yeremia menggunakan beraneka agam bentuk sastra
dan penglihatan keterampilan yang mengagumkan.
a.
Prosa
Prosa
tersebut mempunya beberapa bentuk. Nubuat-nubuat
berupa prosa bukan hal yang luar biasa (Ye 7:1-8:3 11:1-17;
17:19-27; 18:1-12; 23:1-8).
b.
Puisi
Dalam
janji itu terkanung juga berita tentang penghancur musuh-musuh yang telah
menyebabkan penderitaan mereka, biasanya dalam bentuk hokum pembalasan yang
setimpal dengan kejahatan mereka.
c.
Gaya sastra
Ada
beberapa gaya sastra Yeremia yang dapat kita catat.
Pertama,
dia memakai kiasan yang tajam, kedua,
Yeremia sering memakai pernyataan retoris,
Ketiga, Yeremia menggunakan sastra hikmat,
Kata-kata”Mengapa” dan “berepa lama”, dan kelima, Yeremia menelusuti berbagai
bidang kehidupan Israel.
41.5
Sumbangsi teologis
Kebanyakan tema
teologi Kitab Yeremia kurang lebih bersandar pada peristiwa keluaran.
a.
Kekuasaan Tuhan
Allah dalam sejarah
Yeremia
menegaskan bahwa peistiwa-peristiwa di Yehuda , Mesir dan Babel lebih
ditentukan oleh kekuasaan Allah daripada politik manusia.
b.
Taurat lama dan
baru
Tuduhan-tuduhan
keras Yeremia terhadap dosa-dosa Yehuda dan harapan yang mulia untuk pemulihan
di masa mendatangkan, tidak dapat dipahami terpisah dari peristiwa keluaran.
c.
Iman pribadi
yang kuat
Harapan
yang cerah ini merupakan bukti lanjut tentang dedikasi Yeremia yang dalam
kepada kehendak Allah dan kepercayaan yang teguh akan Kekuasaan-Nya.
42. Kitab Ratapan
Kitab Ratapan
adalah gulungan ketiga dari lima gulungan (mengillot) yang dipergunakan dalam perayaan atau puasa
tahunan Yahudi.
42.1
Penulisan
Kitab Ratapan
tidak iketahui nama penulisnya dan idalamnya juga tidak disebutkan siapa
penulisnya.
42.2
Gaya puisi
a.
Bentuk akrostik
Dalam Kitab
Ratapan bentuk akrostik kelihatan memenuhi sekurang-kurangnya ada dua tujuan
lain:
·
Bentuk
ini menandakan ungkapan kesedihan dan penyesalan sepenuhnya.
·
Bentuk
ini membatasi ratapan.
b.
Nyanyian ratapan
Sering
ipergunakan pada saat pemakaman untuk meratapi wafanya orang yang dicintai (2 Sam
1:19-27), namun qina dapat juga
menyoroti peristiwa tragis lainnya, terutama peristiwa yang kelihatan sukar
dibalikkan efeknya.
d.
Keluhan-keluhan
pribadi dan umat
Bergantian
dengan bentuk qina adalah pola
keluhan yang serupa dengan pola yang terdapat dalam Kitab Mazmur dan Kitab
Yeremia.
42.3
Sumbangsi teologis
Telogi tentang
malapetaka dan harapan alam Kitab Ratapan mencoba menanggulangi krisis itu.
43. Kitab Zefanya dan Yoel
43.1 Kitab
Zafanya
Menurut urutan
kronologi Nabi Zefanya hidup anatara masa Yesaya dan Yeremia.
a.
Nabi Zefanya
Zefanya
memulai Pelayanannya sebagai nabi waktu ia masih pemuda, mungkin pada umur dua
puluh lima tahun
b.
Latar belakang
sejarah dan agama
Dua
Puluh tahun sesudah nubuat Zafanya, Niniwe ibu kota asyur yang congkak itu
dihancurkan (bnd. 2:13-15) dan Yosia dari Yehuda dibunih di Megido (2 Raj
23:29).
c.
Pemberitaan
Pertama-tama
nabi memusatkan perhatian pada negeri dan kotanya sendiri (Zef 1:4-2:3), yang
menjadi sasaran murka Allah karena dosa-dosa mereka dalam bidang sosial.
d.
Pengertian
teologis
Sebagai
penafsiran perjanjian Allah, Zefanya melihat bahwa hukuman Allah terhadap
Yehuda memang keras, namun bukanlah akhir dari segalanya. Dengan memulihkan
sisa umat itu, kisah Allah dalam perjanjian-Nya akan menang
43.2
Kitab Yoel
Lebih
seikit lagi yang kita ketahui tentang Yoel dari pada tentang Zefanya.
a.
Penulisan
Unutk
penulisan yang sulit tentang waktu penulisan Kitab Yoel itulis secara
tradisional ada dua jawabannya
b.
Masalah
penafsiran
Penafsiran
apokliptik terhaap kiasan-kiasan dalam Yoel 2:4-11 memandang belalang-belalang
itu sebagai makhluk-makhluk aneh yang akan mendatangkan malapetaka pada hari
Tuhan (bnd. Why 9:3-11)
c.
Pemberitaan
Dalam
Kitab Yoel terdapat dua bagian yang hampir sebanding, Yakni tulah belalang dan
hari Tuhan (YI 1:1-2:7) dan kemenangan yang akan datang (YI 2:18-3:21).
d.
Pentingnya
secara teologis
Di
samping Lukisan-lukisan menyolok tentang hari Tuhan san sifat Allah yang penuh
belas kasih, Yoel mengajarkan beberapa hal berharga, khususnya bahwa Allah
mengenalikan sepenuhnya alam semesta.
44. Kitab Nahum dan Habakuk
44.2
Kitab Nahum
a.
Latar belakang
Latar belakang
pribadi Nahum (nama itu mungkin berarti “dihibur oleh Tuhan”) tidak diketahui,
kecuali bahwa ia bernubuat pada masa antara ua peristiwa yakni: jatuhnya kota
Tebe ke tangan pasukan Asyur di bawah pimpinan Asyurbanipal pada Tahun 663 sM
(Nah 3:8-10) dan hancurnya kota besar Niniwe pada Tahun 61 sM (Nah 1:1; 2:8;
3:7).
b.
Nilai-nilai sastra
Nahum adalah
pengarang sastra yang sangat baik, hanya
sedikit penyair dalam perjanjian Lama yang menyayangi.
d.
Makna teologis
Nubuat
Nahum yang sepenuhnya berpusat pada penghancuran musuh bebuyutan Israel
menimbulkan beberapa persoalan teologi.
44.2
Kitab Habakuk
a.
Latar belakang
Tidak ada informasi mengenai latar
belakang pribai Habakuk, sehingga banyak yang berspekulasi mengenai pemberian
dan zamannya.
b.
Pemberitaan
Seperti Hagai
dan Zakharia, Habakuk disebut “nabi”, yang mungkin adalah gelar yang menyatakan
keduukan dalam masyarakat keagamaan, ataupun mungkin hanya menunjukkan bahwa
kitabnya pantas dimasukkan ke dalam kanon Alkitab.
d.
Pemahaman
teologis
Kehidupan untuk orang yang setia
Allah memperlihatkan kepada Habakuk
bahwa penghukuman terhadap Yehuda, walaupun dahsyat namun tidak akan bersifat
menyeluruh.
Pemahaman melalui keraguan yang jujurb
Seperti
yang jelas dari pengalaman Ayub,
keraguan yang jujur dapat merupakan sikap keagamaan yang lebih sejati dari pada
kepercayaan yang dangkal.
45. Kitab Obaja
Kitab
Obaja adalah Kitab tersingkat dalam Perjanjian Lama; panjangnya hanya dua puluh
satu ayat.
45.1
Nabi dan nubuatnya
Umumnya
Nabi Obaja dianggap berasal dari Yehuda, Namun kitabnya tidak menyebutkan nama
ayahnya maupun daerah asalnya.
45.2
Pemberitaanya
Soggin
(1976: hlm.341) mengatakan: “Obaja kurang menarik perhatian dari segi teologis
an masuk dalam kanon dapat fijelaskan dengan mudah sebagai hasil polemic
anti-Edom yang umum terdapat pada awal abad pertama terikh Masehi.”
a.
Edom
Nubuat-nubuat
dan ucapan ilahi terhadap Edom, seperti juga terhaap bangsa-bangsa lain,
terutama diperuntukkan bagi bangsa Israel.
b.
Hari Tuhan
Setelah
penghakiman atas segala bangsa pada hari Tuhan, maka akantiba pemulihan dan
pembaharuan.
c.
Relevansi
Sebagai
bagian dari firman Allah yang kekal, kitab itu harus relevan bagi semua
generasi, walaupun ada maknanya yang khusus untuk zaman dan keaaan tertentu.
46.Kitab Yehezkiel
Kitab Yehezkiel
berasal dari zaman pembuangan.
46.1
Nabi Yehezkiel
a.
Pribadinya
Yehezkiel
anak busi berasal dari keluarga imam (Yeh 1:3). Ia besar di Palestina, mungkin
di Yerusalem, dan dibawa kebabel pada tahun 597 sM (lihat Yeh 33:21; 2 Raj
24:11-16).
b.
Zamannya
Masa
pembuangan Yehuda (597-538 sM) hampir bersamaan dengan masa kerajaan Babel
(612-539 sM).5
46.2
Penulisan
a.
Kanonisitas
Masalah
kanonisitasnya tidak menyangkut apakah Kitab Yehezkiel boleh masuk ke dalam
kanon , melainkan apakah Kitab yang sudah lama dalam kanon ini harus
dihilangkan (atau “disembunyikan”) dari kanon.
b.
Kritik
Pada
tahun 1913, Driver (1972: hlm. 297) menulis: “Tidak ada masalah mengenai
Pengarangnya, seluruh kitab itu dari awal hingga akhirnya dengan jelas
merupakan hasil pikiran satu orang saja
46.3
Bentuk kanonis
a.
Analisis
Kitab
Yehezkiel berisikan pemberitaan yang isampaikan secara lisan atas pemerintahan
Allah (Yeh 3:10; 14:4; 20:1; 27; 24:8; 43:10).
b.
Alegori dan tindakan profetik
Yehezkiel
memakai sejumlah alegori: pohon Anggur (Yeh 15), istri Allah (Yeh 16), burung
rajawali (Yeh 17), singa betina (Yeh 19:1-9), kebun anggur (Yeh 19:10-14),
pedang (Yeh 21), Ohola dan Oholiba (Yeh 23) dan kuali (Yeh 24).
d.
Kronoliogi
Yehezkiel
Menurut
nubuat kitab ini berita tentang kejatuhan Yerusalem (Yeh 33:21) diterima pada
tanggal 8 januari 585 sM ( lihat tabel di atas).
e.
Anak Manusia
Gelar
ini ipakai kira-kira 90 kali dalam Kitab Yehezkiel, selalu oleh Allah untuk
mengapa Yehezkiel.
f.
“Tunjukkanlah
mukamu kepada”
Untuk
mengingatkan Yehezkiel akan hal tersebut dan memperkuat tekadnya untuk
melaksanakan perintah Allah.17
g.
“Akulah TUHAN”
Ungkapan
ini banyak dipergunakan dalam Kitab Yehezkiel18 dan dapat dianggap
salah satu cirri khas kitab ini.
46.4
Teologin
a.
Penglihatan akan Allah
Kepergian
Allah dari kota suci dan kembali-Nya beberapa tahun kemudian, membentuk
kerangka nubuat Yehezkiel.
b.
Penyembah berhala
Dasar
Hukuman Allah atas penyembahan berhala diberikan dalam Imamat 26:14-45,
“jikalau kamu tidak mendengarkan aku, dan tidak melakukan segala perintah itu”
(ay 14; bnd. Ay 21,23,27).
d.
Tanggung jawab
pribadi
Yeremia
dan Yehezkiel keduanya mengutip satu peribahasa yang mungkin umum dipakai pada
masa itu
e.
Hari Sabat
Yehezkiel
menggunakan ungkapan “hari-hari sabat-Ku” sebanyak ua belas kali, paling banyak
terdapat dalam Yehezkiel 20.
f.
Tirus
Tirus
yang melambangkan persekutuan daging maritime Fenisi, digambarkan sebagai kapal
(Yeh 27:3-9); tempat-tempat persinggahan bersama-sama dengan muatanya
dilukiskan secara terinci.
g.
Mesir
Apabila
menceritakan sejarah Israel, para nabi sering mengacau kepada Perbuakan di
Mesir. Dari satu segi ada hubungan histirisnya engan peristiwa pembuangan.
46.5
Eskatologi
Karena
itu Yehezkiel bukanlah orang pertama yang membicarakan eskatologi.
a.
Gembala sejati
Yehezkiel
34 merupakan nubuat tentang para gembala (ay 2), yaitu para pemimpin rohani dan
politik yang tiak melaksanakan peranan yang diberikan Allah kepada mereka
(lihat ay 10).
b.
Hati dan roh
yang baru
Seperti Yeremia,Yehezkiel menjelaskan bahwa Allah
tidak melulu bermaksud untuk menghukum umat-Nya dan memberikan kesempatan kepaa
sisa umat-Nya untuk memulai lagi
dengan manusia yang sama dan tidak ditebus (lihat Yeh 36:24-27; bnd. 11:19;
18:31; 37:14).
c.
Lembah
tulang-tulang kering
Yehezkiel
37 tidak menggambarkan kebangkitan pada akhir zaman walaupun kepercayaan akan
kebangkitan mendasari bahasa yang dipakai.
d.
Pembuangan
Kedua?
Yehezkiel
38-39 kelihatannya mengumumkan serangan kedua terhadap bangsa Israel (lihat Za
12:3). Yehezkiel bernubuat melawan Gog.
e.
Apakah ibadat
akan dipulihkan?
Salah
satu masalah yang paling sukar dalam menafsirkan kitab ini terdapat dalam
Yehezkiel 40-48.
f.
Kitab Yehezkiel
dan kitab Wahyu
Perbandingan
antara Kitab Wahyu dan Kitab Yehezkiel menunjukkan bahwa penulisan kitab Wahyu
menggunakan sangat banyak gambaran, kiasan dan bahas yang diambil dari nubuat
Yehezkiel.
47. Kitab Daniel
Kitab
Daniel berisi salah satu berita terbesar dalam Perjanjian Lama, yaitu:
kerajaan-kerajaan dunia ini akan iganti dengan kerajaan Allah..
47.1 Daniel sebagai nubuat
Apokaliptik
a.
Nubuat
Dalam
kanon Ibrani Kitab aniel tidak termasuk “Nabi-nabi”. Beberapa ahli
mengemukakan, bahwa bagian kanon itu telah tertutup sebelum Kitab aniel
ditulis.
b.
Nubuat apokaliptik
Kitab
Daniel termasuk jenis sastra yang bisa disebut “apokaliptik”, yang arti
harfiahnya ‘pernyatan, penyingkapan.’
47.2
Daniel dan Kitabnya
a.
Pribadinya
Menurut
Daniel 1:6; Daniel adalah salah satu seorang muda yang dibawa dari Yerusalem ke
babel oleh Nebukadnezar untuk dilatih melayani dalam istana raja.
b.
Isi
Kitab
aniel jelas terbagi atas dua bagian ari segi isi:cerita-cerita (Dan 1-6) dan
penglihatan-penglihatan (Dan 7-12).
c.Daniel dan raja-raja
Daniel
1-6 kadang-kadang disebut “pasal-pasal sejarah”. Tanpa menyangkal isinya
mungkin bersifat historis, kita harus mempertanyakan apakah maksu utamanya
memang demikian.
e.
Mimpi-mimpi
Daniel
Ada
perubahan jelas dalam aniel 7-12, dalam Daniel 1-6 peristiwa-peristiwa yang
dialami Daniel diceritakan dalam bentuk orang ketiga; sedangkan dalam aniel 7-1
ceritanya disampaikan dalam bentuk orang pertama (dengan seikit pengecualian,
misalnya dan 7:1; 10:1).
47.3
Penulisan
Mungkin
tidak ada kitab lain dalam Alkitab, yang waktu penulisannya ditegaskan dengan
begitu pasti dan disangkal dengan begitu keras , seperti Kitab Daniel
a.
Bahasa
Bukit
linguistic tidak selalu dipertimbangkan secara memadai tatkala membicarakan
waktu penulisan kitab itu. Para ahli telah lama menyadari bahwa bahasa dalam
Kitab Daniel mempunyai cirri-ciri yang lebih awal dari abad ke-2 sM.8
b.
Pengarang
Satu-satunya
keterangan tentang pengarang adalah pernyataan bahwa Daniel menulis mimpi itu
(Dan 7:1).
47.4
Penafsiran
Agaknya
penafsiran mimpi an penglihatan dalam Kitab Daniel sangat sukar.
a.
Kerajaan-kerajaan
dan kerajaan Allah
Dalam
Daniel 2, Daniel menafsirkan mimpi Nebukadnezar tentang patung yang berkenan
dengan “apa yang akan terjadi kemudian hari” (ay 45).
b.
Bintang keempat
Sebagai
respon terhadap keinginan Daniel untuk mengetahui lebih banyak tentang binatang
keempat (Dan 7:19), maka ia diberikan penglihatan selanjutnya.
c.
Domba jantan,
kambing jantan dan tanduk
Gambaran ini bisa dimengerti sebagai Alexander Agung yang
meninggal segerah setelah menaklukkan persia dan wilayah Timur dan digantikan
oleh keempat jendralnya.
d.
Doa Daniel bagi
bangsanya
Dari pengetahuan tentang nubuat Yeremia, Daniel percaya
bahwa satu masa Dari pengetahuan tentang nubuat Yeremia, Daniel percaya bahwa
satu masa yabnd. Yerang lamanya tujuh puluh tahun telah ditetapkan bagi timbunan puing
Yerusalem (Dan 9:2; 25:11-12)
e.
”kekejian yang
membinasakan”
Dalam penglihatan yang diberikan keterangan waktu yang
tepat (23 Agustus 536 sM, 10:4), Daniel diberitahukan tentang apa yang akan
menimpa bangsanya pada hari-hari yang terakhir (Dan 10:14).
f.
“Seperti
seoarang anak manusia”
Dalam Daniel 7:13, ketika binatang-binatang dibunuh Dalam
Daniel 7:13, ketika binatang-binatang dibunuh, “seorang seperti, “seorang
seperti anak manusia” datang awan-awan dari langit”.
48. Kitab Hagai
Pada tanggal 12 Oktober 539 sM pasukan Koresy Agung masuk
ke Babel dan mengakhiri kerajaan itu.
48.1
Latar Belakang
a.
Kembali dari pembuangan
orang mungkin menyangka bahwa orang yahudi yang telah
berada di pembuangan selama lima puluh tahun atau lebih (Dari 605 sM atau 597
sM samapi 538 sM)
c.
“Keluaran” baru?
Para nabi (terutama Yesaya )
telah berbicara tentang pembebasan oleh kuasa Allah dan mereka sering kali
memakai istila-istilah yang mengingatkan akan peristiwa keluaran.
d.
Pembangunan
kembali Rumah Allah
Ketika Kelompok yang dipimpin oleh Sesbazar, gubernur
yang telah ditunjuk oleh pemerintahan Babel, Berhasil mencapai Yerusalem,
mula-mula mereka berusaha membangun kembali Rumah Allah.
48.2
Nabi Hagai
a.
Pribadinya
Sangat sedikit yang kita ketahui tentang Hagai. Ia hidup
sezaman dengan Zakharia (Ezr 5:1) Rumah Allah dibangun kembali (Hag 6:14)
terutama karena karya mereka.
b.
Pembaritaannya
Kitab Hagai berisikan empat nubuat, masing-masing diberi
keterangan waktu dan dapat disetarakan dengan sistem penanggalan modern.
c.Peristiwa-peristiwa dari 539-515 sM
48.3 Relevan untuk zaman lain
Nubuat Hagai sama Zakharia dan Maleaki mengakhiri bagian
Alkitab Ibrani yang disebut nabi-nabi kemudian.
48.4 Masa sesudah pembuangan
a.
Pembentukan kanon
Selama masa antar-Perjanjian, proses pembentukan kanon
Perjanjian Lama yang berlangsung sangat lama, akhirnya selesai
b.
jaman Yahudi dalam perantauan
Orang-orang Yahudi tidak hanya berdiam d Babel, melainkan
juga di Mesir dan mungkin ditempat-tempat lain.
d.
Situasi politik
Dibawah kenaharajaan persia (539-331 sM), Yehuda adalah
bagian dari provinsi yang dikenal sebagai diseberang sungai yakni wilayah di
sebelah barat sungai Efran.
e.
Sekte-sekte
dalam agama Yahudi
Sebagai reaksi terhadap pengruh terhadap kebudayaan
Yunani dalam kehidupan Yahudi, dan juga sebagai akibat penaklukan Israel dulu
oleh Asyur dan Babel, muncullah sejumlah sekte Yahudi.
f.
Ringkasan masa
ini
Masa sesudah pembuangan itu sangat berbeda dengan
masa-masa sebelumnya.
49. Kitab Zakharia
Keterangan waktu yang terdapat dalam nubuat Zakharia
menunjukkan bahwa nubuat itu sejalan dengan nubuat Hagai.
49.1
Zakharia dan Nubuatnya
a.
Nabi Zakharia
Zakharia (“Tuhan telah mengingat”) disebut putra Berekhya,
putra Ido (Za 1-1) dan juga disebut Putra Ido (Ezr 5:1; 6:14; bnd. Neh 12:16)
b.
Nubuatnya
Kitab
ini jelas terbagi atas dua bagian, siapa pun pengarangnya (lihat pembahasan
dibawah ini: psl 49.2).
49.2
Penulisan
Archer (1964: hlm. 411-415) berpendapat bahwa
pengarangnya hanya ada satu.
49.3 Penafsiran
a.
Apokaliptik
Dalam apokaliptik, keadaan atau orang tertentu pada masa
sekarang sering dipakai sebagai tiep ata(contoh), masa depan.
b.
Zakharia 1-8
Zakharia 1-8 bermula di Yerusalem pada tahun 520 sM ,
dengan masalh pembangunan kembali di Rumah Allah dan berakhir pada masa yang
akan datang ketika bangsa-bangsa datng ke Yerusalemn dan memohon: “Kami mau
pergi menyertai kamu” (Za 8:23).
d.
Zakharia 9-14
Zakharia 9-14 bahkan lebih sukar untuk ditafsirkan,
pembagiannya menjadi dua “ucapan ilahi” (Za 9:1; 12L:1) dan aturan untuk
memulai dari yang jelas kepada yang tidak jelas merupakan pedoman bagi kita.
e.
Zakharia dalam
perjanjian baru
Ada kira-kra 71 kutipan dari kitab Zakharia dalam
perjanjian baru (31 dari Za 1-8; 40 dari Za 9-14), kebanyakan terdapat dalam
kitan wahyu (31:20 dari Za 1-8; 11 dari
Zan 9-14).
f.
Relevansi
Pada masa kini banyak orang tertarik akan spekulasi
tentang akhir Zaman dan ada banyak perhatian tentang kuasa-kuasa gelap serta
dunia roh.
50.Kitab Maleakhi
Kitab Maleakhi bu kan hanya kitab terakhir dari kedua
belas kitab nabi kecil tetapi juga- menurut tradisi-Nabi Maleakhi merupakan
Akhir kegiatan profetik (bnd. Mzm 74:9; Za 13:2)
50.1
Nabi dan zamanya
a.
Nabi yang tak bernama
Maleakhi (Ibr mal’akhi berarti
‘utusanku’ (bnd, Mal 3:1, dimana kata itu menggambarkan pelaku yang dikirimkan
untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Allah) dan mungkin bukanlah nama
pribadi.
b.
Zamannya
Para ahli umumnya sependapat tentang waktu penulisan
nubuat ini.
50.2
Struktur dan Isi
Baik para imam maupun seluruh bangsa itu memandang rendah
ibadah kepada Tuhan.
50.3
Teologi
a.
Tuhan Semesta Alam
Sebuta Allah yang paling umum dalam kitab Maleakhi adalah
Yhwh tseva’ot.
b.
Teodisi
Sejumlah ahli menentukan tanda-tanda tentang teodisi
(pembenaran tindakan Allah) dalam kitab Maleakhi.
c.
Perintis jalan
Maleakhi menanamkan pelopor ini “Utusan-Ku” dalam
Maleakhi 3:1 dan Kemudian, lebih terperinci lagi, ia menyebutnya Elia, suatu
gagasan yng diambil alih oleh agama Yahudi.5 Dalam Perjanjian Baru,
Yohanes Pembabtis diaku sebagai perintis jalan itu, walaupun gelar itu tidak
langsung dikenakan pada dirinya (lihat Yoh 1:21; Mrk 1:2-8; Luk 7:27-28; dan
terutama Mat 11:14).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar